Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inggris Serahkan Permohonan Resmi Keluar dari Uni Eropa

        Inggris Serahkan Permohonan Resmi Keluar dari Uni Eropa Kredit Foto: Chicagotribune.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Inggris secara resmi mengawali proses perundingan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa setelah memicu Artikel 50. Duta Besar Inggris untuk Uni Eropa, Tim Barrow, pada Rabu (29/3/2017) menyerahkan surat, yang akan memulai proses keluarnya Inggris ke Uni Eropa, kepada Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, di Brussels, Belgia. Surat itu menyatakan secara resmi bahwa Inggris sudah memicu yang disebut Artikel 50.

        Sehari sebelumnya, pada Selasa (28/03/2017), Perdana Menteri Inggris Theresa May menandatangani Artikel 50, sebagai tindak lanjut dari hasil referendum Juni 2016 dengan kemenangan suara yang menginginkan agar Inggris keluar dari Uni Eropa.

        Oktober tahun lalu, PM May sudah menyatakan akan memicu Artikel 50 pada akhir Maret dengan alasan tidak mau terburu-buru untuk memulai proses tersebut. Setelah Artikel 50 diterima oleh Donald Tusk secara resmi, PM May memberi pernyataan kepada parlemen Inggris untuk menjelaskan dimulainya proses tersebut.

        Usai penandatanganan Artikel 50 di 10 Dowing Street, PM May menegaskan untuk mewakili semua orang yang tinggal di Inggris, termasuk warga Uni Eropa. "Merupakan tekad kuat saya untuk mendapat kesepakatan yang tepat bagi setiap orang yang tinggal di negara ini," tegas May, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

        Setelah resmi memicu Artikel 50 pada Rabu (29/3/2017) dan melewati sejumlah proses, Inggris akan secara resmi keluar dari Uni Eropa pada Maret 2019. Masih belum jelas sepenuhnya hal-hal yang akan dirundingkan, walau secara umum menyangkut ekonomi, imigrasi, bisnis, dan keamanan.

        London, misalnya, menginginkan kesepakatan perdagangan juga dibahas namun perwakilan Uni Eropa memberi isyarat bahwa masalah perdagangan terpisah dari perundingan keluarnya Inggris. Selain itu, pemerintah Inggris juga ingin mencapai 'kesepakatan awal' untuk menjamin hak warga Uni Eropa yang tinggal di Inggris dan warga Inggris yang berada di negara-negara UE.

        Keamanan lintas perbatasan juga menjadi salah satu masalah utama yang akan dibahas, antara lain mencakup Surat Penangkapan Eropa dan perpindahan kantor badan-badan Uni Eropa dari Inggris. Bagaimanapun pada akhirnya, seperti ditegaskan seorang juru bicara Komisi Eropa kepada BBC, hal-hal yang akan tercakup dalam perundingan baru akan diketahui belakangan setelah penyerahan Artikel 50 diserahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Dewi Ispurwanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: