Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat berjanji akan mengumrohkan 200 orang pengurus masjid dan ustadz pada 2017.
"Tahun ini 200 orang akan diumrohkan dan tidak memakai dana APBD. Syaratnya adalah tekun mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamiin, yang sejuk, penuh perdamaian dan aktif membangun ukhuwah Islamiyah," ujar Djarot dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Djarot yang menghadiri acara Pengajian Partai Golkar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3) malam, mengatakan, DKI Jakarta adalah Ibu Kota Negara yang harus membumikan Islam rahmatan kil 'alamiin.
"Islam yang toleran dan bukan Islam yang menebar kebencian. Untuk tujuan inilah, maka kegiatan pengajian menyambung ukhuwah Islamiyah ini penting dilakukan," katanya.
Sebagai bagian dalam membumikan Islam yang toleran, Djarot bersama Basuki Tjahaja Purnama membuat program untuk memberikan perhatian penuh kepada imam masjid, takmir masjid, marbot masjid, guru ngaji, ustadz dan habaib untuk diumrohkan.
Pengajian Golkar se-Kecamatan Jagakarsa itu dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I Nusron Wahid, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun, dan sejumlah tokoh lainnya.
Djarot mengajak umat Muslim Jakarta jangan ikut-ikutan orang yang suka menghina orang lain karena pada dasarnya Islam itu merangkul, mengajak pada kebaikan dan mengajak pada keselamatan, bukan mengejek.
"Islam itu melindungi, mengayomi. Bukan menyebarkan kebencian, dendam, dan fitnah. Oleh sebab itulah, kita harus cepat membangun tali silaturahim," ujar Djarot.
Djarot juga mengajak semua masyarakat Muslim se-Jagakarsa untuk memilih nomor urut dua pada Pilkada putaran kedua.
"Jangan takut intimidasi dan wujudkan di Jakarta bahwa kebenaran pasti menang dan Islam toleran itu sudah membumi di Jakarta. Bahwa di Ibu Kota Jakarta ini bhinneka tunggal ika benar-benar hidup," kata Djarot.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I Nusron Wahid mengatakan penting bagi Partai Golkar untuk terus menggalang kekuatan pemilih Islam yang selama ini takut memberikan pilihan kepada pasangan Ahok-Djarot. Karenanya, Golkar terus menggelar pengajian, untuk menyosialisasikan bahwa memilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta bukanlah hal yang dilarang oleh Islam.
"Apalagi pasangan Ahok-Djarot sudah terbukti kebijakan dan programnya memang untuk rakyat, dan tentu sangat memihak bagi mayoritas rakyat yang tentunya mayoritasnya adalah orang Islam," kata Nusron.
Nusron membeberkan bagaimana komitmen Ahok-Djarot membangun masjid raya di Jakarta. Kemudian program umroh bagi para marbot masjid dan ustadz. Belum lagi soal program pendidikan yang sangat menolong masyarakat di Jakarta.
"Semua yang dilakukan Ahok-Djarot selama ini sudah menerapkan nilai-nilai dan tindakan yang jauh lebih Islami. Jadi, jangan takut lagi untuk memilih pasangan Ahok-Djarot untuk kembali memimpin DKI Jakarta," ujarnya.
Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun mengatakan tujuan pengajian ini adalah untuk silaturahmi dan menyambung persaudaraan antara masyarakat se-Kecamatan Jagakarta dengan Djarot menyambung ukhuwah Islamiah.
"Indonesia adalah negara berlandaskan Pancasila. Idiologi yang engggak bisa kita tinggalkan. Enggak boleh ada yang ganti menjadi negara agama," ujar Ikhsan. (Ant/CP)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: