Kurs dolar AS berakhir bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 1/4/2017), karena investor mencerna sejumlah data ekonomi terbaru dan pernyataan pejabat-pejabat Federal Reserve.
Pendapatan pribadi AS meningkat 57,7 miliar dolar AS atau 0,4 persen pada Februari, sejalan dengan konsensus pasar, menurut perkiraan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Jumat (31/3/2017).
Pada Februari, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat 7,4 miliar dolar atau 0,1 persen, sedikit di bawah ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2 persen.
Sementara itu, angka akhir sentimen konsumen untuk Maret datang di 96,9, gagal memenuhi konsensus pasar 97,6, menurut indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan pada Jumat (31/3).
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pada Jumat (31/3) "tidak ada desakan besar bahwa kita harus mengetatkan kebijakan moneter secara cepat" karena "ekonomi jelas tidak terlalu panas."
Greenback berada di bawah tekanan karena data secara keseluruhan suram dan pernyataan-pernyataan "dovish" dari para pembuat kebijakan Fed menekan sentimen pasar untuk kenaikan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,09 persen menjadi 100,320 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro tinggal datar di 1,0685 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2539 dolar AS dari 1,2483 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7645 dolar AS dari 0,7655 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,28 yen Jepang, lebih rendah dari 111,58 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0008 franc Swiss dari 1,0004 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3295 dolar Kanada dari 1,3307 dolar Kanada. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: