PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat kenaikan jumlah pelanggan. Sampai dengan akhir tahun lalu, tercatat telah mencapai 64,3 juta atau bertambah 3,1 juta pelanggan dari akhir tahun 2015 sebesar 61,2 juta pelanggan.
Direktur Perencanaan Korporat PT PLN, Nicke Widyawati mengatakan bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional, yaitu dari 88,3% pada Desember 2015 menjadi 91,16% pada Desember 2016.
?Ini melampaui target rasio elektrifikasi tahun 2016 yang tertuang dalam Renstra 2015-2019 sebesar 90,15%,? kata dia dalam konferensi pers Kantor Pusat PLN, Jakarta, kemarin. PLN juga mencatat peningkatan penjualan listrik sepanjang tahun lalu sebesar 2,05% menjadi Rp214,1 triliun.
Nilai ini meningkat dibanding periode sama tahun 2015 sebesar Rp209,8 triliun. ?Tumbuhnya penjualan berasal dari naiknya volume penjualan menjadi sebesar 216,0 Terra Watt hour (TWh) atau naik 6,49% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 202,8 TWh,? ujarnya.
Dia mengatakan, peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan keberhasilan PLN pada 2016 menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 MW berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari pembangkit swasta (Independent Power Producer /IPP) sebesar 1.782 MW serta menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan Gardu Induk sebesar 14.123 MVA.
Kendati membukukan kenaikan penjualan, perolehan laba BUMN kelistrikan tersebut turun 32,7% dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp15,6 triliun. Menurut Nicke, hal itu berkaitan dengan upaya PLN terus memberikan tarif listrik yang kompetitif bagi masyarakat dan dunia usaha. ?Di samping itu, PLN juga mengikuti tax amnesty untuk mendukung program pemerintah sehingga beban pajak tahun 2016 meningkat cukup signifikan,? ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti