Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan akses jalur kereta api ke bandara merupakan solusi peningkatan pergerakan penumpang pesawat terbang di Bandara Adi Soemarmo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Kita sudah mencanangkan pembangunan akses ke Bandara Adi Soemarmo oleh Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi)," katanya usai acara peletakan batu pertama jalur KA sepanjang 13,5 kilometer ke Bandara Adi Soemarmo Kabupaten Boyolali di Boyolali, Sabtu (8/4/2017).
Pencanangan tersebut, katanya, ditandai penjelasan tentang konsep penggunaan antarmoda yang telah menjadi suatu keharusan. Setiap penumpang pesawat terbang yang turun, langsung bisa memanfaatkan moda transportasi lanjutan dengan menggunakan KA dari bandara itu.
"Kita mulai dari paling utara, yakni Kualanamu sudah membuat di Padang, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Juanda Surabaya," kata Budi Karya.
Ia menjelaskan pembangunan akses antarmoda menjadi suatu syarat yang harus dilakukan. Pembangunan akses KA ke Bandara Adi Soemarmo harus membebaskan tanah. Namun, sebagian besar tanah untuk pembangunan jalur KA dari Stasiun Kota Solo Balapan ke bandara, lahannya sudah dimiliki BUMN. Jalur KA sepanjang tiga kilometer sudah dibebaskan, demikian pula untuk pembangunan jalan tol 10 kilometer. Tanah yang menghubungkan keduanya milik masyarakat juga harus dibebaskan.
"Luas tanah yang harus dibebaskan sekitar tujuh hektare dari 40 hektare seluruhnya untuk jalur KA," katanya. Ia menjelaskan pembangunan akses itu akan mulai dari lahan yang sudah dibebaskan terlebih dahulu, dengan perkiraan sekitar enam bulan sudah selesai sehingga sambil proses pembebasan tanah yang 20 persen, yang 80 persen sudah dapat dikerjakan.
Menhub Budi Karya mengatakan untuk meningkatkan destinasi pariwisata Borobudur, pembangunan Bandara Adi Soemarmo dengan akses jalur KA, merupakan solusi terhadap tingginya pergerakan penumpang pesawat terbang.
Ia juga mengatakan tentang adanya kota-kota, seperti Madiun, Klaten, Purwodadi, serta banyak daerah lain yang membutuhkan akses KA dan jalan tol untuk terhubung dengan bandara. Bandara Adi Soemarmo, katanya, sudah memiliki 2.000 meter run way dan akan diperpanjang menjadi 3.000 meter sehingga pesawat badan besar, seperti A 300-777 dan A 380, bisa terlayani.
Terminal bandara setempat, katanya, saat ini dengan luas 13.000 meter persegi akan ditingkatkan menjadi 26.000 meter persegi. Hal itu karena lonjakan penumpang yang meningkat menjadi 2,1 juta orang per tahun. Bandara Adi Soemarmo pada masa mendatang akan mampu menampung lima juta hingga tujuh juta penumpang.
Oleh karena itu, katanya, pembangunan rel KA Bandara Adi Soemarmo menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan integrasi antarmoda angkutan publik. Hal itu juga untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat agar mereka beroleh layanan transportasi dengan aman dan nyaman.
Selain itu, katanya, pembangunan antarmoda di Solo perlu dilakukan karena kota itu akan menjadi pusat transportasi yang dapat menghubungkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Presiden Jokowi yang antara lain didampingi Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, setelah acara peletakan batu pertama, kemudian mengunjungi lokasi pembangunan Tol Tuntang Kabupaten Semarang. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Dewi Ispurwanti