Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyarankan para pelaku UMKM agar secara rutin mengikuti pameran, baik di dalam maupun di luar negeri sebagai upaya memperluas jaringan pemasaran. Hal itu disampaikan Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).
Ia mengatakan, saat ini sejumlah kementerian termasuk Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki alokasi dana pameran, bersiap membantu UKM potensi ekspor untuk bisa berpartisipasi dalam sejumlah ajang pameran internasional.
"Sekarang sedang dibahas dan diupayakan, bagaimana menyatukan dana pameran masing-masing kementerian untuk menjadi satu, sehingga akan lebih banyak UKM yang bisa ikut pameran di luar negeri, atau menyewa stand yang lebih besar untuk stand galeri Indonesia," kata Puspayoga.
Puspayoga menjelaskan, selain giat mengikuti pameran, para pelaku UKM juga disarankannya untuk pandai mengikuti tren global yang selalu berubah dari tahun ke tahun. "Bussiness follow the people, artinya kita harus mengikuti selera pasar," ujarnya.
Misalnya saja, ia mencontohkan, calon pembeli di luar negeri sangat menyukai produk-produk buatan tangan (hand-made) dari Indonesia. "Seperti yang dilakukan UKM di Probolinggo yang memanfaatkan bahan baku dari kayu bekas atau eks kapal kayu untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan nuansa etnik," katanya.
Kemampuan menciptakan produk unik dan etnik ini yang lantas digabungkan dengan strategi marketing yang jitu lewat pameran, media online, harga yang bersaing dan pemilihan produk, menjadi kunci UKM menembus pasar global. Sementara menyangkut pembiayaan, ia menekankan UKM untuk bisa mengakses skema pembiayaan yang disiapkan pemerintah.
"Pemerintah sudah menyiapkan skema pembiayaan sesuai skala usaha UKM. Yang beroritentasi ekspor, ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), semua dengan bunga yang rendah hanya 9 persen," katanya.
Sedangkan untuk UKM skala mikro, kata dia, juga sudah dibuatkan skim pembiayaan, yaitu Kredit Ultra Mikro, dengan suku bunga hanya 4,5 persen. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Dewi Ispurwanti