Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengusiran Djarot Tak Sesuai Akhlak Islam

        Pengusiran Djarot Tak Sesuai Akhlak Islam Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upaya pengusiran Cawagub Djarot Saiful Hidayat dari Masjid Al-Atiq, Tebet, Jakarta Selatan, seusai shalat Jumat (14/4) merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan akhlak Islam, bahkan tindakan tersebut dinilai memalukan dan mencoreng umat Islam.

        "Saya memandang pengusiran Djarot Saiful Hidayat merupakan tindakan yang sangat memalukan. Perlakuan tersebut tidak sesuai dengan akhlak Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW," kata intelektual muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi di Jakarta, Sabtu (15/4).

        Menurut dia, kalau umat Islam membaca buku-buku sejarah, Nabi Muhammad SAW saja justru menerima tamu Kristen Najran di Masjid Madinah. Perbedaan agama tidak menjadi halangan untuk tidak menghargai tamu yang sedang bertandang ke masjid Nabi.

        "Cawagub Djarot seorang Muslim taat hendak melaksanakan shalat Jumat. Ia kader NU tulen dan berjasa bagi umat Islam di Jakarta. Kok bisa-bisanya diteriakin dan diusir dari masjid," ujar Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi.

        Ia berpendapat seluruh upaya politisasi masjid sudah masuk dalam kategori yang sangat meresahkan dan mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, harus ada tindakan tegas terhadap takmir Masjid Al-Atiq, Tebet karena secara terang-terangan melakukan kampanye di dalam masjid.

        "Kalau kita melihat aturan, jelas sekali ada larangan keras agar tidak menggunakan tempat ibadah, termasuk masjid sebagai tempat kampanye dan melakukan diskriminasi karena perbedaan sikap politik dalam pilkada. Jadi. Panwaslu harus mengambil tindakan tegas," ucap Gus Mis.

        Jika fenomena itu dibiarkan, maka diyakini bangsa Indonesia akan mengalami defisit moderasi Islam, khususnya di Jakarta. Bibit-bibit radikalisme pun akan semakin muncul.

        "Jika tindakan pengusiran ini dibiarkan, maka radikalisme di Jakarta makin menguat. Kita tidak ingin Jakarta seperti Mesir di masa lampau yang Masjidnya dikuasai kaum radikal yang mudah ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu," katanya mengingatkan.(Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: