Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkeu AS: Amerika Tetap Percaya Perdagangan Bebas

        Menkeu AS: Amerika Tetap Percaya Perdagangan Bebas Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan meski pemerintah akan menerapakan kebijakan proteksionisme tapi pemeritah tetap percaya terhadap "perdagangan yang bebas dan adil".

        "Agenda Trump adalah untuk memastikan perdagangan bebas dan adil, seperti yang Anda tahu, Amerika adalah pasar paling terbuka untuk segala produk, jasa, dan investasi," kata Mnuchin seperi dikutip Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (24/4/2017).

        Menurut Mnuchin, Amerika Serikat bakal diancam ketika menerapkan kebijakan proteksionisme. Presiden Trump hanya menginginkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan. Komentar Mnuchin tersebut muncul ketika melakukan pertemuan publik dengan Kepala IMF Christine Lagarde, Minggu (23/4) kemarin.

        Dengan agenda ekonomi, Trump telah berjanji untuk merevisi kebijakan perdagangan saat ini dan melakukan negosiasi atau membatalkan kesepakatan perdagangan. Isu proteksionisme juga direspons oleh kelompok G20 yang menilai kebijakan-kebijakan kontroversial Donald Trump sangat berdampak buruk terhadap masa depan ekonomi global.

        Para pemimpin ekonomi dunia telah mendeklarasikan diri untuk menentang proteksionisme termasuk kepala WTO dan Kanselir Jerman Angela Markel. Seruan melawan proteksionisme juga ditanggapi oleh Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble yang secara tegas mengatakan perdagangan bebas adalah jalan terbaik menuju pertumbuhan ekonomi global.

        Lebih spesifik, sikap anti-proteksionisme tersebut lebih ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump diketahui akan mereformasi ekonomi Amerika dengan cara memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Ia telah berjanji untuk menerapkan pajak tinggi dan memperbaiki segala peraturan dagang di era Barack Obama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: