PT Bank BRI Syariah mengalami tekanan dalam kinerja keuangannya. Pada kuartal pertama tahun ini, tercatat laba bersih perseroan turun 22,88% menjadi Rp33,12 miliar, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, entitas usaha PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) itu masih sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp42,95 miliar.
Meski begitu Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso mengatakan pencapaian kinerja BRI Syariah pada kuartal satu tahun 2017 secara umum masih sesuai dengan target perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), hingga Maret 2017 BRI Syariah berhasil pmenghimpun DPK sebesar Rp23,01 triliun, atau meningkat 13,45% dari periode yang sama tahun lalu Rp20,38 triliun.?
"Deposito, giro dan tabungan meningkat masing-masing sebesar 10,80%, 28,30% dan 18,92%," katanya di Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan demi meningkatkan jumlah DPK, perseroan akan terus meningkatkan layanan berbasis teknologi dengan berbagai layanan. Salah satunya adalah melalui kerja sama dengan Kementrian Keuangan dengan menjadi bank penerima pajak Negara secara elektronik melalui Modul Penerimaan Negara (MPN) Generasi kedua.
?Peningkatan teknologi terus dilakukan terhadap produk-produk yang telah ada untuk meningkatkan layanan terhadap nasabah salah satunya dengan layanan MPNG2 ini,? tambah Direktur Operasional BRI Syariah Wildan.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan layanan haji guna mempermudah nasabah BRISyariah menjalankan ibadah haji.
?Peningkatan terhadap layanan haji juga terus dioptimalkan, mulai dari memberikan kemudahan akses bagi calon jamaah haji terkait penukaran Saudi Arabia Riyal (SAR) untuk kebutuhan selama menunaikan ibadah Haji dan lain sebagainya? tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Hafit Yudi Suprobo