Harga properti residensial di pasar primer meningkat pada triwulan I 2017. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (HPR) yang dilakukan Bank Indonesia (BI), harga semua tipe rumah pada triwulan I meningkat lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada triwulan I meningkat 1,23% dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 0,37%. Kenaikan harga bahan bangunan dan kenaikan upah pekerja merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti.
Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan harga properti residensial secara triwulanan memang meningkat, tetapi secara tahunan juga mengalami kenaikan yakni dari 2,38% menjadi 2, 62% pada triwulan I 2017.
Berdasarkan tipe rumah, kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil, yakni sebesar 1,84 % dari kuartal sebelumnya. Berdasarkan wilayah, Kota Surabaya tercatat mengalami kenaikan harga paling tinggi sepanjang periode survei yakni 3,04%. Kenaikan utamanya terjadi pada rumah-rumah kecil.
Namun, di tengah meningkatnya pertumbuhan harga rumah, volume penjualan properti residensial mengindikasikan perlambatan. Volume penjualan pada triwulan I 2017 tumbuh sebesar 4,16% (qtq), melambat dibandingkan dengan 5,06% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan indikasi penyaluran KPR dan KPA pada triwulan I 2017 yang masih belum kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: