Kementerian Pariwisata RI mengajak para pelaku usaha di industri pariwisata berusaha menarik wisatawan mancanegara Muslim ke dalam negeri guna mencapai target kujungan wisman tahun 2017 sebanyak 15 juta orang.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI Riyanto Sofyan mengatakan di Jakarta, Jumat, bahwa Indonesia memiliki potensi wisata halal yang dapat menarik wisatawan Muslim dari berbagai negara.
"Kalau bisa para pelaku industri pariwisata bawa wisman Muslim ke dalam negeri," kata Riyanto dalam sambutannya pada acara penyerahan penghargaan 2017 kepada para anggota Forum Travel Partner Indonesia, Jumat (19/5/2017).
Menurut dia, para pelaku usaha di industri pariwisata dapat menarik wisatawan antara lain dari Malaysia, Singapura, China, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman.
"Negara-negara tersebut menjadi pasar yang bisa memasok wisman Muslim ke Indonesia," kata dia.
Potensi wisata halal yang menjadikan para wisatawan Muslim sebagai segmen pasar utama memang menggiurkan. Laporan Global Muslim Travel Index 2016 mencatat ada 117 juta Muslim yang pergi berwisata selama 2015. Jumlahnya diperkirakan mencapai 168 juta orang dengan pengeluaran mencapai 200 miliar dolar AS pada tahun 2020.
"Indonesia sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia karena memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara yang tak mudah ditandingi oleh negara manapun," ujarnya.
Sepuluh kota telah masuk dalam kategori tujuan wisata halal antara lain Aceh, DKI Jakarta, Lombok, Yogyakarta. Riyanto menyinggung jumlah hotel yang telah memiliki sertifikat halal perlu ditingkatkan dan juga keberadaan toilet serta air minum harus mendukung wisata halal. Ketua Forum Travel Partner Indonesia Edy Hamdi SA mengatakan, pihaknya berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan layanan para anggotanya.
"Kami berusaha membantu membawa wisman Muslim khususnya untuk mencapai target 2017," kata Edy.
FTPI yang didirikan pada November 2013 beranggota 130 perusahaan perjalanan dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Organisasi itu memberikan anugerah antara lain untuk tour leader, tour planner, tour consultant, auditor, asessor dan biro perjalanan wisata. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: