Bos PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik yang baru diangkat pada Maret lalu memiliki beberapa strategi dalam memperbaiki kinerja perseroan, yakni dengan melakukan restrukturisasi unit bisnis dan organisasi di Pertamina.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi ini memang di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mengalami penuruan laba bersih sekitar 25 persen atau menjadi US$760 juta dari US$1,01 miliar. Elia menuturkan, anak-anak usaha perseroan harus melakukan maping terlebih dahulu apa yang menjadi prioritas. Setelah itu, perseroan harus me-maping apa saja yang perlu dilakukan perbaikan. Hal ini agar rencana restrukturisasi unit bisnis dapat berjalan.
"Anak usaha harus lakukan banchmark setiap prioritas. Misalnya untuk pengolahan pertamax atau premium itu berapa prosesnya, di proses mana yang besar biayanya sehingga nanti bisa lebih efisien. Ini bukan hanya sisi biaya, tapi total proses harus dilihat. Jadi tujuan ide dari restrukturisasi ini membuat pengelolaan lebih terintegrasi," ucap Elia, di Jakarta, Rabu (24/5/2017).
Sementara dalam melaksanakan akuisisi, pihaknya meminta kepada anak usaha agar lebih selektif dalam melakukan akuisisi kilang. Itu dilakukan dengan mencermati apakah minyak yang akan diakuisisi cocok atau tidak. Dalam segi organisasi, perseroan akan menyaring orang-orang yang terbaik untuk suatu jabatan. Sehingga, tidak ada seseorang yang terlalu menjabat di satu jabatan.
"Terus terang, memang ada di satu jabatan yang 5 sampai 6 tahun. Review di setiap posisi maksimal seperti apa. Ini model organisasi yang kita sedang terus melangkah. Kita lakukan rotasi juga di pemasaran, hulu, maupun semua tempat," tanda Elia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: