Bakal calon Gubernur Jawa Barat dari PKS Netty Prasetyani Heryawan menanggapi santai adanya penolakan dari sejumlah ormas Islam yang menolak rencana pengusungan dirinya sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.
"Saya saja belum ditetapkan, bagaimana saya harus bereaksi. Belum tentu jadi juga kan," kata Netty Heryawan di Bandung, Selasa (30/5/2017).
Dirinya menilai, penolakan tersebut sebagai bentuk ketakutan dari pihak-pihak tertentu bila dirinya jadi maju di Pilgub Jabar mendatang.
"Sehingga penolakan itu kalau saya katakan adalah ketakutan yang berlebihan. Saya ini apa sih, senjata enggak punya. Bela diri tidak bisa. Jadi apa yang harus ditakutkan dari seorang Netty Prasetyani," katanya.
Walaupun masih menjadi perdebatan, yang jelas kehadiran perempuan di dunia politik sudah diatur dalam undang-undang dan perempuan jangan dilihat sebelah mata dan dianggap tidak mampu menjadi pemimpin.
"Kalau perempuan dipertanyakan kredibilitasnya, laki-laki juga harusnya dipertanyakan kredibilitasnya," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Jawa Barat (AMPJ) menolak kandidat Calon Gubernur Jabar 2018 perempuan yang diusung oleh partai politik karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Penolakan terhadap kandidat Cagub Jabar 2018 tersebut, kata Roinul, ditujukan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berdasarkan hasil Pemira DPW PKS Jawa Barat yang memunculkan nama Netty Prasetiyani Heryawan sebagai kandidat calon kepala daerah di Provinsi Jawa Barat. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: