Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan pada April 2017 mencapai Rp4.414,6 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1% (yoy).
Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada kredit modal kerja (KMK) yang tercatat sebesar Rp2.031,5 trilun atau tumbuh 10,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,5% (yoy). Sementara itu, Kredit Investasi (KI) mengalami perlambatan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mangatakan bahwa peningkatan pertumbuhan KMK terutama terjadi di sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang masing-masing tumbuh meningkat dari 1,9% (yoy) dan 7,4% (yoy) menjadi sebesar 3,1% (yoy) dan 9,8% (yoy).
Sementara itu, perlambatan pertumbuhan KI terutama terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor perdagangan, hotel & restoran yang masing-masing tumbuh melambat dari 32,7% (yoy) dan 15,6% (yoy) menjadi 25,7% dan 9,3% (yoy) pada April 2017.
Dia menambahkan kondisi yang sama juga terjadi pada kredit yang disalurkan pada sektor properti yang mengalami perlambatan pada April 2017. Posisi kredit properti tercatat sebesar Rp722,0 triliun atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 15,2% (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan tersebut bersumber dari kredit konstruksi maupun kredit yang disalurkan melalui KPR dan KPA serta real estate. KPR dan KPA tumbuh 7,7% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4% (yoy),? katanya di Jakarta, Minggu (4/6/2017).
Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada kredit konstruksi dari 26,1% (yoy) menjadi 25,2% (yoy) pada April 2017. Demikian juga pertumbuhan kredit real estate turun menjadi sebesar 17,7% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 20,0% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: