Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bupati Purwakarta Pernah Jadi Korban Persekusi, Ini Ceritanya

        Bupati Purwakarta Pernah Jadi Korban Persekusi, Ini Ceritanya Kredit Foto: Humas Bupati Purwakarta
        Warta Ekonomi, Purwakarta -

        Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diliputi perasaan tertekan, was-was hingga gangguan psikologis lainnya. Ia mengaku pernah diburu organisasi keagamaan, ihwal pemikirannya yang dituang dalam buku Spirit Budaya dan Kang Dedi Menyapa Jilid II.

        Atas pemikiran yang dituangkan dalam buku itu, Dedi sempat dilaporkan ke Polda Jabar. Namun, Polda Jabar menghentikan penyelidikan kasus itu karena tidak memiliki unsur pidana, lewat Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) nomor B/278/IV/2016 Ditreskrimum.

        "Memang perasaan tertekan, bagaimana misalnya pergi kemanapun selalu was-was. Datang hadiri undangan ke berbagai tempat selalu diancam. Misalnya kadang datang ke satu tempat, acaranya aman tapi pulangnya dikejar, diburu," kata Dedi di Purwakarta, Senin (5/6/2017).

        Mungkin masih ingat, dalam sebuah acara di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Jakarta Pusat 15 Desember 2015, sekelompok ormas mensweeping kehadirannya agar tidak hadir di Gedung TIM untuk menerima penghargaan. Pada kasus lain, Dedi dihadang di Kampus Universitas Indonesia (UI), lagi-lagi oleh ormas keagamaan. Saat itu, Dedi diundang mengisi seminar kepemimpinan.

        "Ada di suatu daerah di Jabar, dikejar-kejar. Mobil saya dilempari batu setelah datang ke acara. Lalu beberapa kegiatan batal, tidak dilaksanakan karena panitia diancam," katanya.

        Seperti diketahui, kasus persekusi mengemuka belakangan ini setelah seorang bocah dianiaya sekelompok orang karena postingan di media sosial.

        "Sekelas bupati saja mengalami, jadi persekusi ini tindakan barbar. Seringkali saya mengalami, aparat tidak melindungi dalam artian, sayanya yang harus mengalah. Padahal jika berpikir logis, mereka yang menghadang kenapa mereka saja yang tidak dibubarkan," kata Dedi.

        Meski begitu, kini Dedi sudah tidak lagi jadi obyek persekusi sejumlah kelompok ormas keagamaan. Apalagi, setelah kasus yang menimpanya dihentikan penyelidikannya.

        "Karena miss komunikasi saja, sekarang alhamdulillah tidak ada masalah lagi. Capek lah ngurusin begituan," kata Dedi.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Angga Nugraha
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: