Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebelum Libur Lebaran, BEI Kedatangan 4 Emiten Baru

        Sebelum Libur Lebaran, BEI Kedatangan 4 Emiten Baru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini kedatang empat emiten baru, yakni PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPP), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY).?

        Saham HRTA menguat 50 persen atau 150 poin ke level Rp450 per saham. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penyedia perhiasan emas ini menawarkan sahamnya di level Rp300 per saham. Frekuensi perdagangan saham HRTA diperdagangan awal sebanyak 111 kali. Nilai transaksi mencapai Rp1,18 miliar, dengan jumlah saham sebanyak 26.313 lot.

        Adapun dalam aksi ini, perusahaan mengantongi dana sebesar Rp331,57 miliar dengan total saham yang dilepas sebanyak 1.105.262.400 lembar saham atau sebanyak 24 persen dari jumlah modal yang disetor setelah IPO (initial public offering). Sekitar 50 persen dana tersebut akan digunakan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja. Lalu separuh lagi akan digunakan untuk modal kerja dengan rincian 42 persen untuk pembelian bahan baku, 6 persen untuk peremajaan dan pembelian mesin peralatan serta 2 persen untuk aplikasi sistem e-commerce.

        Sementara, saham anak usaha anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), MAPP menguat 520 poin atau 30,95 persen ke level Rp2.200, dari harga yang ditawarkan di level Rp1.680 per lembar. Volume transaksi sebanyak 1 lot dengan nilai sebesar Rp220.000. Sementara total frekuensi saat perdagangan dibuka sebanyak 1 kali.?

        Pada IPO, MAPP melepas sahamnya sebanyak 20,9 persen dari saham yang disetor penuh perseroan ke publik. Namun sekitar 19,88 persen saham sebanyak 431.548.900 lembar akan diserap oleh GA Robusta F&B Company Pte. Ltd (GAR). Hal itu sebagai konversi obligasi yang diterbitkan induk menjadi kepemilikan saham.

        Sehingga saham MAPP yang tersisa untuk publik hanya 1 persen atau hanya sebanyak 22,17 juta lembar. Jika dihitung maka perseroan akan memperoleh dana segar hasil IPO sebesar Rp37,25 miliar. Sebab sisanya hanya berupa konversi obligasi menjadi kepemilikan saham.

        Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk mengembangkan lini usaha di bidang food and beverage, di mana perseroan memiliki penguasaan brand di Indonesia, seperti Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone, dan GODIVA Chocolate. Adapaun saham WODD menguat 15,38 persen atau 40 poin ke level Rp300 per saham dari Rp260 saat masa penawaran. Saham WOOD ditransaksikan sebanyak 177 kali. Nilai transaksinya mencapai Rp2,66 miliar dengan volume sebanyak 96.221 lot.

        Perseroan melepas sebanyak 1,25 miliar lembar saham atau setara 20 persen dari modal yang ditempatkan. Dengan harga saham Rp260 maka WOOD akan memperoleh dana segar sebesar Rp325 miliar. Penggunaan dana sebesar 90 persen digunakan untuk belanja modal induk dan anak usahanya. Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja pereseroan dan anak usaha.

        Yang terakhir, saham (ARMY) menguat 50% atau 150 poin ke level Rp450 per saham dari Rp300 per saham. Saham ARMY ditransaksikan dengan frekuensi sebanyak 57 kali. Nilai transaksi sebanyak Rp1,11 miliar dari 26.584 lot yang diperdagangkan.

        Perseroan melepas sahamnya sebanyak 1,63 miliar lembar saham baru atau 20 persen dari total modal yang ditempatkan. Dengan begitu, Armidian Karyatama memperoleh dana segar hasil IPO sebesar Rp491,25 miliar.

        Dana tersebut sekitar 70 persen akan digunakan untuk perluasan cadangan lahan. Sementara 30 persen akan digunakan untuk pelunasan pinjaman.?

        Pada saat masa penawaran, tiga dari empat emiten yang melantai mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). ?Dengan banyaknya permintaan, hal itu menandakan bagusnya pergerakan saham yang dilepas ke publik dan pelaku pasar sangat berminat dengan saham yang IPO di hari ini.

        Masa penawaran, Direktur Utama Integra Indocabinet, Halim Rusli menyatakan saham perseroan mengalami oversubscribed 2 kali. Penyerapan yang baik atas saham yang ditawarkan oleh perseroan sangat didukung oleh antusiasme dari investor.

        "Antusiasme itu datang dari investor domestik maupun mancanegara serta sambutan yang diberikan oleh komunitas pasar modal di Indonesia, sehingga kami dapat mencatatkan sahamnya di BEI. Ini merupakan bukti kepercayaan yang diberikan integra. Kami yakin dengan dukungan ini akan meningkatkan kinerja di masa mendatang," katanya, di Jakarta, Selasa (21/6/2017).

        Ditempat yang sama, Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto menerangkan perusahaan juga mengalami kelebihan permintaan pada saat masa penawaran. Setidaknya pada saat penawaran di tanggal 13-15 Juni 2017, telah memperlihatkan oversubscribed 5,24 kali.?

        Oversubscribed saham Hartadinata didominasi oleh investor institusi, seperti lembaga asset manajemen, Asuran, dan dana pensiun. "Dalam pelaksanaan IPO ini, Hartadinata memprioritaskan investor long term (jangka panjang) sebagai pembeli saham, sesuai dengan sifat bidang usaha perusahaan yang merupakan bisnis jangka panjang," kata Sandra.

        Adapun masa penawaran Armidian Karyatama pun mengalami oversubscribed 1,18 kali. Masa penawaran umum sendiri dilakukan perseroan pada 16 Juni 2017.

        "Kami satu hari masa penawaran, di saat masa penawaran kami mengalami kelebihan permintaan 1,18 kali. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan yang diberikan," tutur D?irektur Independe?n Armidian Karyatama, Devi Henita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: