Untuk pertama kalinya Duta besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Mohamad Wahid Supriyadi berkunjung ke Sumatera Selatan (Sumsel). Kunjungannya kali ini diterima langsung oleh Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin di Rumah Milik Rakyat Sumsel atau sering disebut Griya Agung.?Jumat (7/7/2017).
Melihat langsung paparan dari Gubernur Sumsel terkait potensi-potensi yang menjadi daya jual Sumsel hingga ke Internasional, Duta besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Mohamad Wahid Supriyadi berdecak kagum.
Dia menuturkan, Sumsel memiliki potensi yang besar terutama di bidang pertambangan dan juga perdagangan, hal inilah yang membuat keinginannya untuk menyelenggarakan bisnis forum khusus Sumsel di Rusia.
Menurutnya Sumsel dan Rusia memiliki keterkaitan yang kalau disatukan mampu menghasilkan banyak kemajuan. Disamping Sumsel memiliki sumber daya pertambangan dan juga perdagangan, Rusia memiliki banyak investor dibidang tersebut.
"Rusia memiliki potensi yang besar dibidang investasi. Kita bisa menyelenggarakan bisnis forum khusus Sumsel. Karena memang karakternya matching jadi disini memliki potensi dibidang energi dan pertambangan, disana memiliki investornya dibidang itu, dan oktober saya akan bawa investornya datang kesini," ungkap Mohamad Wahid Supriyadi.
Antusias dari Dubes Federasi Rusia dan Republik Belarus untuk berkerjasama dalam bidang investasi perdagangan langsung disambut baik Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin. Ia juga mengatakan menjadi suatu kehormatan bagi Sumsel bisa didatangi oleh Dubes Federasi Rusia dan Republik Belarus.
Dalam paparannya Alex menguraikan keunggulan-keunggulan Provinsi Sumsel mulai dari, Sumsel memiliki kekayaan budaya sejak zaman kerajaan Sriwijaya yang menguasai Nusantara hingga madagaskar, hingga sumber daya alamnya yang sangat luar biasa, sudah banyak yang tahu bahkan sudah diakui 18,45 persen batubara Indonesia ada di Sumsel, secara rinci dikatakan Alex, Sumsel juga memiliki gas alam, minyak bumi, coalbed methane (CBM), dilanjutkan pula dengan sumberdayapertanian dimana Sumsel tahun 2016 surplus beras 2.5 juta ton, untuk target 2017 2,7 juta ton. Ditambah lagi karet nomor satu di Indonesia, Kelapa sawit nomor tiga di Indonesia.
?Tak heran kalau provinsi inilah yang paling ditakuti dalam tanda kutip, provinsi yang mampu mengalahkan banyak sektor. Kita bisa berkerjasama dengan Rusia ini dalam bidang perdagangan,? terang Alex.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: