Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Alasan Pembayaran Nontunai Jadi Masalah untuk Pengemudi

        Ini Alasan Pembayaran Nontunai Jadi Masalah untuk Pengemudi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejak adanya keberadaan transportasi daring di ibukota, masyarakat menjadi terbantu. Mengantarkan dari titik jemput dan menurunkan sesuai keinginan pengguna menjadi keunggulan transportasi online seiring masih adanya transportasi tradisional yang dirasa belum memberikan rasa nyaman. Ditambah dengan adanya promo, seperti pembayaran nontunai akhir ini membuat pengguna yang tadinya kerap menggunakan angkutan kota (angkot) beralih ke transportasi online.

        Namun di sisi lain, pembayaran nontunai ini menjadi masalah bagi para pengemudi. Di mana pencairan uang dari pendapatan yang didapat cukup lama. Seperti yang diutarakan pengemudi Grab, Hendra kepada Warta Ekonomi. Ia mengaku dengan adanya sistem tersebut menjadi kendala buat dirinya.

        "Jadi kita nunggu saldonya sampai Rp50.000 kan kita tidak bisa ngambil duit di ATM Rp10.000 nunggu dulu," kata Hendra, Jakarta, Selasa (11/7/2017).?

        Ia juga mengeluhkan suara pengguna yang memberikan komentar buruk atas penilaiannya. Menurutnya selama berkendara sebatas normal saja.

        "Penumpang sudah pakai GrabPay terus kasih komen yang jelek macam-macam gitu. Kasih bintangnya di bawah lima," ungkapnya kesal.?

        Seperti diketahui dengan penggunaan pembayaran nontunai atau GrabPay?pengguna akan mendapat potongan harga hingga 50%. Tidak hanya itu apabila pengguna?rajin menggunakan sistem tersebut banyak voucher yang diperoleh.

        Meskipun begitu, Hendra mengatakan selama bergabung di penyedia transportasi online asal Malaysia tersebut, kehidupan ekonomi menjadi terbantu. Bahkan, sambil "NgeGrab" bisa meneruskan kuliahnya.

        "Alhamdulillah sih mba dengan Grab saya bisa kuliah ambil ekstensi atau kuliah malam," tuturnya. Hal senada juga dikatakan Marullah, pengemudi Go-Jek. Dirinya mengakui selama bekerja dalam penyedia transportasi online pimpinan Nadiem Makarim tersebut kondisi ekonomi berubah.?

        "Yang penting dapur ngebul mba. Bisa membayar uang sekolah anak saya," ujarnya. Marullah mengatakan tak sedikit mendapat penumpang dalam tiap harinya. Satu harinya ia bisa mendapat enam hingga sepuluh penumpang. Hal ini tentunya pengaruh dari sistem pembayaran uang nontunai dari Go-Jek, yakni GoPay.

        "Sejak adanya GoPay penumpang saya jadi banyak," ungkapnya seraya menambahkan GoPay juga membuat dirinya terkendala karena tidak mendapat langsung uang cash atau tunai.

        Susahnya lagi sambung dia pengguna yang memesan makanan lewat fitur Go-Food yang menggunakan GoPay. "Waktu membeli makanan pakai uang saya dulu tidak dapat cash diambilnya enggak hari itu juga," ucapnya.

        Kendati demikian, manfaat dengan adanya sistem pembayaran nontunai tersebut bisa menabung dan tidak boros. "Ya hitung-hitung bisa nabung mbak kalau cash cepet habisnya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: