Tindakan keji dan kekerasan yang dilakukan Israel ke warga Palestina dikecam keras oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). ICMI mengimbau agar para pemimpin dunia memutuskan untuk segera menyelamatkan warga Palestina. ICMI menganggap, tindakan Israel terus mengintimidasi warga Palestina merupakan penjajahan yang sudah tidak boleh ada lagi di dunia.?
ICMI mengimbau persoalan tersebut jangan dijadikan sebagai isu krusial umat Islam, tetapi soal kemanusiaan. Demikian seruan yang diungkapkan Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie beberapa waktu yang lalu.
?Jadilah umat manusia yang melawan kebiadaban Israel. Baitul Maqdis itu warisan nenek moyang tiga agama. Termasuk orang Islam, Kristen, dan orang Yahudi pun harus melawan kebiadaban Pemerintahan Israel,? tutur Jimly.
Terkait sikap Pemerintah Indonesia, ucap Jimly, ICMI berharap agar lebih agresif dan inisiatif menyelesaikan konflik Israel dan Palestina yang sudah lama berlangsung ini. ?Bersama kekuatan negara-negara lain, seperti Turki atau Mesir, saya rasa bisa bekerja sama mengambil inisiatif untuk menggerakan solidaritas dunia, menyelesaikan masalah Palestina,? ujar Jimly.?
Jimly berpendapat bahwa koalisi dari para pemimpin negara di dunia dapat dibentuk guna menyelesaikan konflik dan segera memberikan kemerdekaan untuk Palestina. Penyelesaian konflik yang berkepanjangan ini akan dimotori oleh beberapa negara, yakni Indonesia, Amerika, dan negara-negara dari Timur Tengah, serta Eropa.
?Amerika sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan, bersama Indonesia dengan mayoritas beragama Islam dan juga negara-negara lain, baik di Eropa, Amerika dan Timur Tengah, itu bisa membangun sebuah Koalisi Abrahamic untuk menyelesaikan masalah Israel dan Palestina,? ungkap Jimly.
Jimly menilai, masalah kemanusiaan di dunia, khususnya hubungan antara Islam dan Barat seperti konflik Israel-Palestina dapat tuntas bila para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump bersikap netral. ?Kalau masalah Palestina selesai, maka sebagian masalah kemanusiaan, khususnya hubungan antara Islam dan Barat selesai. Pemerintah di negara Barat saat ini harus berusaha netral terhadap konflik ini, jangan berpihak lagi kepada Israel,? Jimly menuturkan.?
Konflik Israel dan Palestina kini kembali memanas. Bermula saat ditutupnya gerbang Masjid Al Aqsa oleh tentara Isarel sebagai buntut penyerangan yang dilakukan pemuda Palestina. Akibatnya, bentrokan tidak dapat dihindari setelah tentara Israel melarang kalangan lanjut usia di Palestina memasuki kawasan Kota Tua Yerusalem Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi