UangTeman Raih Pendanaan Rp160,76 Miliar dari K2 Venture Capital
UangTeman memperoleh pendanaan Seri A dengan mengumpulkan total dana sebesar US$12 juta atau Rp160,76 miliar (kurs BI Rp13.397) yang berasal dari investor baru maupun investor yang sudah ada. Pencapaian Seri A ini dipimpin oleh K2 Venture Capital Ltd, perusahaan patungan antara SGH yang terdaftar TIH Limited dan Loxbit pcl, anak perusahaan konglomerat Loxley pcl yang terdaftar di Thailand.?
Adapun perusahaan lain yang turut berpartisipasi tercapainya pendanaan Seri A di UangTeman, yakni STI Financial Group, perusahaan manajemen aset yang berbasis di Hong Kong dengan nominal investasi yang tidak dapat diungkapkan. Dan juga dari Tim Draper, selaku founder perusahaan modal ventura dari Amerika Serikat (AS), Draper Associates sekaligus sebagai investasi besar pertamanya ke dunia startup di Indonesia serta investor yang sudah ada di UangTeman, seperti Alpha JWC Ventures dan Teong Chee Hooi.
Aidil Zulkifli, CEO & Founder UangTeman mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mengukur akuisisi pelanggan yang menguntungkan di seluruh Indonesia dan sebagai investasi untuk melakukan penelitian maupun pengembangan secara berkelanjutan. Menurut Aidil, UangTeman berencana membuka Pusat Ilmu Pengetahuan dan Analitikal di Singapura dan India di mana penelitian lebih lanjut akan berfokus mengenai analisis pinjaman.
?Kami sangat senang dengan dukungan yang diperoleh dari investor lokal dan internasional, seperti K2 Venture Capital dalam penggalangan dana yang kompetitif ini. Visi kami tidak berubah untuk membangun pinjaman online yang berfokus kepada kepuasan pelanggan, dimana kami terus fokus secara unik untuk menciptakan pengalaman pinjaman terbaik dan menyenangkan bagi orang-orang di kawasan Asia Tenggara yang kurang beruntung. Kami akan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang memungkinkan kita dapat menyampaikan kebahagiaan tersebut kepada pelanggan kami nantinya,? ujar Aidil di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Selain itu, sebagai bagian dari kesepakatan investasi, Stanley Wang selaku Managing Director of K2 Venture Capital Ltd akan bergabung dalam dewan direksi induk perusahaan PT Digital Alpha Group Pte Ltd.
"Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan hampir seluruhnya sudah mengakses lewat saluran mobile serta secara online. Kami melihat, UangTeman sebagai pelopor yang paling menjanjikan di industri fintech yang tampak masih baru di Indonesia. Mereka memiliki tim manajemen yang dinamis dan berkomitmen untuk membangun platform waralaba maupun teknologi yang kuat. Oleh karena itu, kami optimistis bahwa mereka dapat sukses di pasar lain di kawasan ini,? terang Stanley.
?Pangsa pasar untuk pinjaman mikro masih belum terlalu dimanfaatkan, dimana pemain paling signifikan masih bersifat offline. Kondisi inilah yang membuat Indonesia menjadi pasar yang menguntungkan bagi kreditur mikro online, seperti UangTeman. Sebagai pelopor pasar pinjaman mikro di Indonesia, kami percaya bahwa pertumbuhan UangTeman yang kuat secara berkelanjutan dengan kemampuan untuk meniru kisah suksesnya di pasar lain di ASEAN,? tambah Cyrus Wen, Partner, STI Financial Group.
Sejak pertama kali hadir di Indonesia hingga periode 31 Desember 2016, UangTeman mengalami pertumbuhan lebih dari 300% dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah angka 2%. Saat ini, UangTeman merupakan fintech pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyalurkan pinjaman kepada masyarakat secara aman dan transparan yang tersebar di 15 kota di seluruh Indonesia. Kota-kota yang sudah dilayani oleh UangTeman, antara lain Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bali, Makassar, Palembang, Lampung, Jambi, dan Balikpapan. Pada 21 Juni 2017, UangTeman secara resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 mengenai layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: