Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Makassar -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) mencatat minat peternak di Sulsel untuk mengasuransikan sapi semakin tinggi. Hingga Juli 2017, merujuk pada laporan PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo, terdata setidaknya 3.331 sapi yang telah diasuransikan. Nilai pertanggungan ribuan sapi tersebut menembus Rp33,31 miliar.
"Per Juli 2017 tercatat lonjakan signifikan untuk realisasi asuransi ternak sapi di Sulsel. Sekadar perbandingan, bulan lalu, jumlah sapi yang diasuransikan sebanyak 2.065 ekor dengan nilai pertanggungan Rp20,65 miliar. Sekarang sudah capai 3.331 ekor sapi dengan nilai pertanggungan Rp33,31 miliar," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Sulampua, Andi Muhammad Yusuf, Senin, (14/8/2017).
Menurut Yusuf, sebanyak 3.331 sapi yang sudah diasuransikan tersebar di 8 daerah. Terbanyak berada di Sinjai (1.048 sapi), disusul Gowa (548 sapi), Bulukumba (497), Barru (450 sapi), Sidrap (406 sapi), Maros (247 sapi), Pangkep (74 sapi) dan Pinrang (61 sapi). OJK mendorong agar asuransi ternak sapi ditingkatkan mengingat potensinya masih terbuka lebar. Toh, ada 24 kabupaten/kota di Sulsel.?
"Periode Juli 2017, tercatat ada dua daerah baru yang peternak ataupun kelompok ternaknya mulai mengasuransikan sapi. Kedua daerah itu yakni Bulukumba dan Pangkep. Tentunya diharapkan agar asuransi ternak sapi bisa lebih digencarkan untuk memberikan perlindungan bagi peternak," jelas Yusuf.?
Capaian PT Jasindo per Juli 2017 diketahui sudah mendekati realisasinya pada akhir 2016 lalu sekitar 4.451 sapi. Namun, capaian tersebut masih sangat jauh dari target awal yakni mengasuransikan 23 ribu sapi. Untuk itu, OJK mendorong dan siap membantu untuk melakukan sosialisasi ke sejumlah daerah yang selama ini menjadi penghasil sapi di Sulsel.
Menurut Yusuf, banyak manfaat dan kemudahan yang bisa dirasakan peternak dengan mengasuransikan sapinya. Peternak, khususnya pemilik sapi tidak perlu lagi khawatir terjadi pencurian ternak. Bahkan, jika ternak peliharaannya mati, asalkan sesuai ketentuan, maka akan mendapatkan uang pengganti. Artinya para peternak sapi lebih terjamin bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada ternak mereka.
Selain itu, program asuransi ternak memang menjadi produk yang diharapkan semakin mempermudah peternak dalam melakukan peminjaman modal ke bank. Jika memiliki ternak yang diasuransi, pihak bank tentu tidak takut untuk memberikan penjaman karena ada ternak yang menjadi jaminan dalam bentuk asuransi.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil