Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik 22 Persen

        Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik 22 Persen Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Selama periode Januari-Juni 2017, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 22.4 persen. Potensi ini diharapkan akan terus meningkat sesuai dengan proyeksi Presiden RI Joko Widodo sebesar 25 persen.

        Rupanya, peningkatan ini belum membuat puas Menteri Pariwisata RI Arief Yahya. Pasalnya, sebagai negara dengan luas geografis terbesar di ASEAN, Indonesia dapat dengan mudah dikalahkan oleh negara tetangga yang notabene jauh lebih kecil luas geografisnya.

        ?Kita negara besar tapi lelet perkembangannya akan jauh lebih mudah dikalahkan. Semoga itu tidak terjadi,? ujar Arief saat memberikan kuliah umum berjudul ?Wonderful Indonesia di Unpad, Kamis (24/8/2017).

        Guna mengejar peningkatan tersebut, Indonesia terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan sebesar 22,4 persen ini merupakan terbaik di ASEAN, jika dibandingkan dengan peningkatan negara-negara lainnya.

        Arief mengatakan, tahun ini Indonesia tengah bersaing ketat dengan Thailand untuk memperebutkan gelar destinasi wisata terbaik di ASEAN.?

        ?Kalau kita bisa mengalahkan Thailand, tidak perlu menunggu 10 tahun, cukup 2 tahun kita bisa mengalahkan Thailand,? ujar Arief optimis.

        Di bidang peningkatan ekonomi, sektor pariwisata saat ini menyumbang hampir 10% dari pendapatan nasional. Arief juga menilai, pariwisata sebagai alat penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto), devisa, dan lapangan kerja yang mudah dan murah. Penilaian ini merupakan perbandingan dari mahalnya biaya investasi negara yang harus dikeluarkan untuk peningkatan sektor migas.

        ?Investasi di sektor migas itu tinggi. Belum lagi harus mengeluarkan biaya untuk eksplorasi dan baru kita bisa lakukan eksploitasi dalam beberapa tahun mendatang. Kalau?invest?di pariwisata, tahun selanjutnya kita sudah untung,? katanya

        Lebih lanjut alumni Program Doktor Ilmu Manajemen Unpad ini memaparkan, pertumbuhan PDB Indonesia di sektor pariwisata melebihi sektor industri. Di bidang penerimaan devisa, pariwisata saat ini menjadi menduduki peringkat keempat penyumbang devisa nasional. Sementara dari sisi peluang lapangan kerja, pariwisata menjadi penyumbang 9,8 juta lapangan kerja di Indonesia.

        ?Pariwisata produknya sudah ada, tinggal?packaging?dan promosinya,? pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: