Sekutu dekat Venezuela yaitu China mengatakan pada hari Senin (28/8/2017) bahwa sejarah menunjukkan adanya gangguan eksternal dan sanksi sepihak hanya membuat segalanya lebih kompleks dan tidak akan membantu menyelesaikan masalah, setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Venezuela.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang transaksi hutang baru dari pemerintah Venezuela atau perusahaan minyak negara tersebut pada hari Jumat dalam upaya untuk menghentikan pembiayaan oleh Gedung Putih dalam rangka untuk menghabisis "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro.
Maduro, yang sering menyalahkan Amerika Serikat karena telah melakukan upaya "perang ekonomi" di Venezuela, mengatakan bahwa Amerika Serikat berusaha untuk memaksa Venezuela untuk gagal- namun dirinya mengatakan bahwa hal itu tidak akan berhasil.
Ketika ditanya mengenai sanksi A.S. yang baru, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa posisi China secara konsisten menghormati kedaulatan dan independensi negara-negara lain dan tidak ingin ikut campur dalam urusan internal mereka.
"Masalah sekarang di Venezuela harus diselesaikan oleh pemerintah Venezuela dan rakyat mereka sendiri," tegasnya pada sebuah briefing berita harian.
"Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa gangguan luar atau sanksi sepihak akan membuat situasi semakin rumit dan tidak akan membantu menyelesaikan masalah sebenarnya," ungkap Hua, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Senin (28/8/2017).
Baca ini: http://wartaekonomi.co.id/read152465/otoritas-kuba-geram-lantaran-venezuela-kena-sanksi-dari-as.html
China dan Venezuela yang notabene kaya minyak memiliki hubungan diplomatik dan bisnis yang erat, terutama dalam sektor energi.
Bulan ini, China mengatakan bahwa mereka yakin pemungutan suara dalam pemilihan Majelis Konstituante Venezuela "umumnya diselenggarakan dengan lancar", mencoba untuk menyingkirkan pendapat negatif yang meluas dari Amerika Serikat, Eropa dan lainnya dan bukti penyimpangan suara yang dilakukan oleh otoritas Venezuela.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo