Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aset Perbankan Syariah Jabar Melebihi Nasional

        Aset Perbankan Syariah Jabar Melebihi Nasional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Aset perbankan syariah di Jawa Barat melebihi aset perbankan syariah nasional. Hingga Juni 2017, pertumbuhannya sekitar 15,8 % jauh melebihi aset perbankan syariah nasional yang hanya mencapai 10 %.

        Kepala Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan dilihat dari sektor pemberian kredit atau financing pertumbuhan perbankan Jawa Barat cukup baik dibandingkan dengan nasional yaitu 10,6% sementara perbankan syariah nasional hanya mencapai 8,6%.

        "Perkembangan syariah di Jawa Barat cukup baik. Salah satu indikatornya bisa kita lihat dari kondisi finansialnya. Kita lihat bahwa dari total aset perbankan syariah Jawa Barat tumbuh lebih tinggi dari total aset perbankan syariah nasional," kata Wiwiek kepada wartawan di Bandung, Jumat?pekan lalu.

        Termasuk Dana Pihak Ketiga (DPK) Jawa Barat cukup baik, dengan pertumbuhannya sekitar 7,8%. Namun, kata Wiwiek dilihat dari sisi demandnya didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 50%. Sementara untuk investasi hanya 20%, sisanya adalah Kredit Modal kerja (KMK).

        Melihat kondisi itu, Bank Indoneia akan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat agarnkredit perbankan syariah lebih ditekankan ke kredit investasi. Pasalnya, kredit investasi ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan kredit konsumsi.

        "Nah ini yang akan terus kita dorong? agar kredit perbankan syariah ini lebih didorong ke investasi," tegas Wiwiek

        Secara khusus Bank Indonesia telah mendorong perkembangan ekonomi syariah sejak 15 tahun yang lalu tetapi pertumbuhan oerbankan syariah tidak lebih dari 7,8%.?

        Hal yang sama juga terjadi pada pertumbuhan perbankan konvensional yang secara nasional hanya mencapau 5,01%. Sedangjan investasi dan konsumsi cukup tinggi sehingga kondisi dari financing itu masih bersifat konservatif atau hati-hati.

        "Diharapkan ke depannya pertumbuhan perbankan lebih tinggi lagi di triwulan III dan IV. Demikian juga di sektor bisnis syariah," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: