Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangun Paling Pagi, Ini Wejangan Bos Triputra Grup untuk Para CEO

        Bangun Paling Pagi, Ini Wejangan Bos Triputra Grup untuk Para CEO Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -
        Sebagian besar orang yang mencoba berbisnis kerap menghadapi titik nadir di kala tertentu. Tak ayal banyak yang pesimis berhenti sampai disitu. Sebaiknya buang sikap mental seperti itu karena banyak di luar sana menunggu gebrakan Anda.

        Seperti yang disampaikan Pendiri Triputra Grup TP Rachmat. Pengusaha ternama yang sudah tidak diragukan kesuksesannya. Ada tiga poin utama yang menurut pengamatannya harus dimiliki khususnya Chief Executive Officer (CEO). Pertama purpose, kedua sense of mission dan ketiga values.

        "Dalam sebuah kesempatan talk show televisi, saya menyatakan bahwa saya akan terus bekerja sampai di Indonesia tidak ada kemiskinan lagi. Saya sadar, bahwa kondisi itu sangat sulit terjadi, atau mungkin tidak akan pernah terjadi," kata pria yang bernama lengkap Theodore Permadi Rachmat di ajang ?Indonesia Most Admired CEO 2017" yang digelar Warta Ekonomi di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (13/10/2017).

        Lanjutnya, "Tapi saya juga sadar, bahwa sebagai manusia yang lahir, tumbuh, dan berusaha di Indonesia, saya harus jadi bagian yang turut membangun Indonesia. Semampu saya, sekuat saya. Itulah yang saya bisa berikan kepada Indonesia. Negara yang telah memberi begitu banyak kesempatan kepada saya," lanjutnya.

        Wejangan yang disampaikan TP Rachmat tersebut berhasil menghipnotis ratusan CEO yang hadir. Kata-katanya yang begitu rendah hati terasa menyihir.

        "Sebagai CEO-CEO pilihan, saya ingin Anda menjawab pertanyaan berikut secara pribadi, "Apakah purpose of life saya?? Pertanyaan itu sangat penting untuk dijawab dengan sungguh-sungguh dan jujur. Saya mengutip kata-kata Steve Jobs, ?If today were the last day of my life, would l want to do what I am about to do today?" Time is precious. Waktu kita semua terbatas. Penting untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan dari hari ke hari, mendekatkan kita pada purpose kita. itu cara terbaik untuk bersyukur atas kehidupan yang Tuhan berikan," tuturnya.?

        Kemudian poin kedua kata TP, orang-orang hebat memiliki satu kesamaan di mana mereka memiliki sense of mission yang sangat kuat. "Anda semua orang-orang hebat, yang diberi amanah besar untuk memimpin. Amanah untuk membawa perusahaan dari saat ini ke masa depan. Amanah untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Membuat Indonesia menjadi lebih maju, adil dan makmur," ujarnya menambahkan.

        Mengutip dari Angela Duckworth, seorang psikolog dari Amerika TP mengatakan istilah ?grit? sebagai faktor penentu kesuksesan. Grit merupakan gabungan dari purpose, passion, dan perseverance. Adanya grit membuat orang akan konsisten, tahan uji, dan tidak mengenal lelah dalam mewujudkan misinya.?

        "Adanya grit membuat kita bangun paling pagi, pulang paling malam untuk memastikan eksesusi yang disiplin dan militan. Grit yang membedakan Anda semua dengan ordinary leaders," ucapnya.

        Menurutnya manusia yang memiliki sense of mission, menempatkan kepentingan yang lebih mulia di atas kepentingan diri. Mother Teresa, sambung dia contoh yang hampir sempurna tentang sense of mission seluruh hidupnya dipersembahkan kepada kemanusiaan.?

        "With great power comes great responsibility. Anda semua hadir di acara ini for a reason. Anda mendapatkan penghargaan ini juga for a reason. Saya percaya Anda semua memiliki kekuatan grit yang luar biasa. Make or break-nya perusahaan atau organisasi yang Anda pimpin ada di tangan Anda semua. Dalam kesempatan ini, saya ingin menggugah Anda dengan menyatakan bahwa make or break-nya bangsa ini, juga menjadi tanggung jawab Anda semua," terangnya.

        Enterpreneur ulung ini juga menggarisbawahi ?We have to change with changing time, but we have to hold on to unchanged values". Kekuatan yang besar tanpa values yang kokoh membuat manusia menjadi serakah, kejam, cacat etika, dan cacat integritas. Selain itu, kekuatan tanpa values mengerdilkan, melemahkan, bahkan bisa mematikan.?

        "keluarga berantakan karena tidak kokohnya values. Banyak perusahaan tidak sustainable karena rapuhnya values. Negara hancur dan tidak menjadi apa-apa karena mengabaikan pentingnya values. Banyak masalah bangsa Indonesia, yang juga terjadi karena tidak kokohnya values," imbuhnya.

        Ia menilai semua yang lahir di dunia ini mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menghidupkan values dalam lingkup kehidupan masing-masing. Dan values yang kokoh harus dimulai dari keselarasan kata dan perbuatan para pemimpin.?

        "Tidak lebih, tidak kurang. Kita harus menjadi pemimpin yang menjadi panutan. Pemimpin yang walk the talk," tuturnya.

        Dikatakan olehnya membangun bisnis? sama dengan membangun values. Bisnis yang dibangun tanpa values niscaya berantakan dan tidak akan bertahan lama. "Tanggung jawab kita sebagai pemimpin. tidak hanya berhenti sampai menghasilkan kinerja finansial yang luar biasa, tapi juga menjadi bagian dari bangsa untuk membangun generasi yang memiliki values yang kokoh. Values yang dimulai dengan integritas," paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: