Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Permintaan Konsumen Cabai dan Bawang di Pangkalpinang Meningkat

        Permintaan Konsumen Cabai dan Bawang di Pangkalpinang Meningkat Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Pangkal Pinang -

        Harga cabai dan bawang merah di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun dan permintaan konsumen meningkat karena pasokan dari daerah sentra produksi lancar.

        "Saat ini harga cabai merah turun menjadi Rp30.000 dari Rp40.000 per kilogram," kata salah seorang pedagang sayur mayur Yani di Pangkalpinang, Minggu (15/10/2017).

        Ia menjelaskan harga bawang merah juga mengalami penurunan dari Rp35.000 turun menjadi Rp25.000 per kilogram, cabai rawit turun menjadi Rp40.000 dari Rp50.000 per kilogram, bawang putih masih stabil Rp22.000 per kilogram, dan sayur mayur dari luar daerah lainnya seperti kentang, wortel, kol masih bertahan stabil. "Saat ini pasokan dan stok sayur mayur yang didatangkan dari Pulau Jawa dan Sumatera cukup berlimpah untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengalami peningkatan," ujarnya.

        Yani mengatakan permintaan sayur mayur khusus cabai dan bawang pada akhir pekan ini mengalami peningkatan dibandingkan hari biasanya. Pada akhir pekan ini permintaan didominasi ibu rumah tangga sementara pada hari biasa didominasi pedagang makanan, warung nasi, dan lainnya. "Alhamdulillah menurunnya harga sayur dan bumbu masak ini, pendapatan pedagang meningkat dibandingkan saat harga melambung tinggi permintaan sepi dan penghasilan pedagang juga kurang," katanya.

        Demikian juga Dodi pedagang sayur mayur lainnya harga sayur mayur turun karena pasokan dari Pulau jawa dan Sumatera lancar seiring kondisi perairan masih aman untuk lalu lintas kapal barang dalam memasok kebutuhan pokok masyarakat di provinsi kepulauan ini. "Hingga saat ini kita hanya mengandalkan pasokan dari luar karena hasil sayur mayur petani lokal yang masih terbatas untuk memenuhi permintaan konsumen," ungkapnya. (FNH/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: