Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koperasi Sukses Jika Dikelola Secara Profesional dan Menyejahterakan Anggota

        Koperasi Sukses Jika Dikelola Secara Profesional dan Menyejahterakan Anggota Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Teguh Boediyana yang merupakan salah satu narasumber pada Sosialisasi Tata Cara Pemeriksaan Kelembagaan Koperasi, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (23/11/2017), memberikan pengalaman berharga pada 1995 saat Menteri Koperasi dijabat Soebiyakto Tjakrawerdaya.

        "Kala itu, ada tokoh bernama Selo Soemardjan yang kerap mengkritisi koperasi sebagai sesuatu yang omong kosong. Saya diperintah Menteri Koperasi untuk mengajak Pak Selo jalan-jalan ke Boyolali meninjau koperasi yang ada di sana. Usai meninjau, kesan Pak Selo terhadap koperasi berubah 180 derajat," cerita Teguh.

        Menurut Teguh, koperasi akan menjadi sebuah unit ekonomi yang luar biasa bila dikelola dengan baik dan profesional serta sesuai dengan kaidah dan jati diri koperasi. "Koperasi bisa dikatakan sukses apabila mampu memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh anggotanya. Lebih baik anggotanya sejahtera ketimbang koperasi memiliki banyak aset," imbuh Teguh.

        Bagi Teguh, program reformasi koperasi itu untuk menghasilkan koperasi berkualitas. "Salah satunya adalah pengembangan koperasi yang amat penting untuk memberdayakan potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Oleh karen itu, fanatisme di kalangan masyarakat Indonesia harus terus ditumbuhkan untuk menghadapi tantangan persaingan global yang semakin ketat," pungkas Teguh.

        Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat Dudi Sudradjat Abdurrachim menekankan pentingnya koperasi mengakomodasi kemajuan teknologi dalam melakukan pengawasan internal. "Kita harus mengikuti kemajuan zaman, dimana penerapan aplikasi teknologi dalam mengelola koperasi bisa menjadi sarana bagi pengawasan. Bukan sekadar menghitung keuntungan bagi koperasi dan para anggotanya," kata Dudi.

        Di samping itu, lanjut Dudi, ketika pasar ritel khususnya e-commerce didominasi kekuatan modal besar (asing), hanya koperasi yang memungkinkan untuk menghadapi persaingan global tersebut. "Kami sudah melakukan strategi pembentukan holding usaha yang diikuti koperasi yang ada di Jawa Barat seperti Koperasi Susu Pangalengan, Koperasi Indosemen, Koperasi Indo Deli, Koperasi Jasa Marga, dan sebagainya, untuk membangun konsorsium bisnis. Intinya, kita terus membangun dan mendorong modernisasi koperasi di Jawa Barat," papar Dudi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: