Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UKM ASEAN-Korea Sepakat Dirikan Pusat Human Entrepreneur

        UKM ASEAN-Korea Sepakat Dirikan Pusat Human Entrepreneur Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ASEAN dan Korea sepakat untuk melakukan pengembangan pusat Human Entrepreneurship, bisnis yang memberikan manfaat pada manusia dan lingkungan sekitar.

        "Pengembangan Human Entrepreneur ini untuk mencari masukan bagaimana perkembangan UKM dan kewirausahaan di negara-negara ASEAN dan Korea, dan apa yang bisa diterapkan di negara masing-masing," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta di sela ASEAN-Korea Business Meeting 2017 di Jakarta, Selasa (5/12/2017).

        Menurut Wayan, meski rasio kewirausahaan Indonesia sudah mencapai 3,1 persen, tapi masih harus mengejar ketertinggalannya. Misalnya, dibanding Malaysia yang 5,2 persen maupun Singapura yang 7 persen. "Korea menjadi best practice bagaimana mengembangkan kewirausahaan, banyak startup yang muncul dan berkembang dengan bagus di sana," katanya.

        Sementara itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya mengatakan, dengan adanya Human Entrepreneurship ini diharapkan memicu semangat kewirausahaan di Indonesia. "Kami berharap upaya ini semakin memicu dan menumbuhkan semangat kewirausahaan Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa kita serius dalam hal itu," katanya.

        Hermawan yang juga presiden ICSB itu mengatakan, Indonesia secara aktif untuk terus terlibat dalam pengembangan Human Entrepreneurship bersama negara-negara anggota International Council for Small Business (ICSB).

        Menurut dia, dengan rutin ikut berpartisipasi dalam pengembangan Human Entrepreneurship akan semakin menunjukkan pemerintah Indonesia serius dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi yang memiliki dampak sosial.?

        Human Entrepreneurship merupakan sebuah konsep kewirausahaan yang dikembangkan oleh Prof Ki-Chan Kim dari Korea, bersama Tim Indonesia yang diketuai DR Jacky Mussry, Dean MarkPlus Institute.?

        Prof Kim membagi definisi kewirausahaan ke dalam tiga kategori yakni pertama?Entrepreneurship 1.0, yaitu pengusaha yang bekerja untuk dirinya sendiri demi mencari nafkah pribadi.?

        Kedua, Entrepreneurship 2.0?adalah pengusaha yang bekerja untuk sebuah organisasi. Dan Ketiga, Entrepreneurship 3.0 yang bekerja untuk masyarakat dan kemanusiaan.?

        Sementara Hermawan berpendapat entrepreneur tradisional itu terdiri dari tiga bagian yakni Entrepreneur 1.0 tentang product centric;?Entrepreneur 2.0?adalah customer centric;?sedangkan Human Entrepreneurship?adalah bagian dari Sociotechnopreneurship, masuk dalam bagian 3.0 dan human centric.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: