Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KpW) Jawa Barat secara konsisten mendorong produktivitas petani di daerah desa Sukanagara, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Sebagai bukti kepedulian, BI Jabar membangun sumur bor di kawasan tersebut. Kegiatan peresmian tersebut dilakukan oleh Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat disaksikan langsung oleh Kepala Grup BI Jabar Ismet Inono dan Sekda Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) Soreang (Camat, Kapolsek dan Danramil), dan Kepala Desa Sukanagara.?
Wiwiek menjelaskan, bantuan sumber air bersih dan sarana produksi wayang ini merupakan bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang bertemakan "Dedikasi untuk Negeri" sebagai salah satu bentuk komitmen Bank Indonesia dalam mendukung program kerja pengendalian inflasi melalui pembinaan/pendampingan kepada klaster/UMKM binaan.
"Kegiatn ini sebagai wujud kepedulian serta tanggung jawab sosial untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia," papar Wiwiek kepada wartawan di Bandung, Jumat (15/12/2017).
Bantuan sumur bor atau sumber air bersih kepada SD Keramat Agung, Kabupaten Bandung dilakukan berdasarkan seleksi kepada 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan melihat skala prioritas dan urgensi kebutuhan air. Hal ini juga sejalan dengan tagline Bank Indonesia "Sepercik Air Sejuta Masa Depan" yang merefleksikan salah satu esensi air dalam kehidupan saat ini maupun yang akan datang.
Wiwiek menambahkan, adanya bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan produktivitas para petani dan pengrajin yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan yang berimplikasi maksimal terhadap pengendalian inflasi khususnya ketahanan pangan di Provinsi Jawa Barat.?
"Sementara itu, bantuan sumber air bersih bagi SD Keramat Agung semoga menjadi salah satu penunjang dalam proses belajar mengajar khususnya, dan bermanfaat juga bagi masyarakat sekitar,"papar Wiwiek
Wiwiek menambahkan kelompok Tani KATATA merupakan kelompok binaan Bank Indonesia sejak tahun 2014. Komoditas yang dikembangkan oleh kelompok tani ini adalah buncis kenya, tomat beef, kentang, dan wortel.?
"Pada tahun 2016, berhasil menjadi pemenang dalam kegiatan Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia untuk bidang holtikultura yang diikuti oleh beberapa klaster binaan Bank Indonesia dari seluruh Indonesia," jelas Wiwiek
Sementara itu, kelompok pengrajin wayang golek Pandawa merupakan salah satu pengembangan UMKM Unggulan yang merupakan bagian dari program Local Economic Development (LED) serta mendukung program pemerintah yang kita kenal dengan sebutan One Village One Product (OVOP).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: