Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Mau Dibawa ke Mana? Tokoh: Harus Diperkuat

        Pertamina Mau Dibawa ke Mana? Tokoh: Harus Diperkuat Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar Sarasehan Nasional? yang bertajuk, "Pertamina Punya Siapa dan Mau Dibawa Kemana?", Selasa (19/12/2017) di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.

        Diskusi tersebut dihadiri oleh Dirut Pertamina Elia Massa Manik dan beberapa tokoh, seperti; Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ekonom Senior, Rizal Ramli, Dosen Unhas Juajir Sumardi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dan Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi.

        Dirut PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik, mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan kebijakan tentang revaluasi aset.?

        "Nanti kita review, walaupun belum ditentukan kapan kepastian dan kejelasannya, namun revaluasi aset akan mampu memberikan dorongan bagi Pertamina untuk mendatangkan investor," katanya dalam Sarasehan Nasional di kantor Pusat Pertamina, Selasa (19/12).

        Sebelumnya, Ekonom Senior, Rizal Ramli memaksa Direksi Pertamina untuk melakukan revaluasi aset seperti yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero beberapa waktu lalu.?

        "Dengan melakukan revaluasi aset, kemampuan Pertamina untuk mencari pinjaman akan meningkat sehingga akan mendorong penguatan di internal Pertamina." Ujarnya.

        Lanjutnya, Sekarang aset Pertamina sekitar USD50 miliar. "Kalau dilakukan revaluasi aset, itu minimum bisa naik jadi USD100 miliar, negara pasti akan dapat pajak juga." Katanya.

        Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ikut mengatakan, Pertamina Harus Diperkuat Agar Tidak Ada Konflik

        "Pertamina dianggap sebagai perusahaan BUMN yang sangat rawan dikriminalisasi atau dimanfaatkan oleh sejumlah pihak demi kepentingan pribadi. Akibatnya konflik kepentingan kerap terjadi baik intern atau antar Kementerian dan Lembaga (K/L) dengan Pertamina." Kata Gatot.

        Selain itu ia mengatakan, "Kita butuh melihat bersama dengan kacamata yang sama untuk melihat Pertamina sebab hanya Pertamina yang bisa menyelamatkan anak cucu kita (dari konflik), mumpung masih ada blok-blok ayo kita dukung, kalau salah ambil kebijakan dan nanti blok habis, kita baru sadar," katanya lagi.?

        Dia mencontohkan bahwa konflik di Timur Tengah terkait dengan teroris ISIS tidak lepas dari adanya upaya sekelompok pihak untuk menguasai sumber daya alam khususnya minyak dan gas. Sebab dengan migas ini mampu menggerakkan industri-industri lainnya dan menjadi komoditi yang potensial. Oleh sebab itu, Gatot berharap agar konflik yang terjadi di Timur Tengah dan sejumlah negara lainnya tidak terjadi di Indonesia.

        "Jangan musuhin Pertamina, tapi kalau direksinya nggak bener copot saja, ini warning bagi kita semua, kita perlu investasi secara besar-besaran harus dimulai saat ini untuk menyiapkan anak cucu kita," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: