Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerja Sama Indonesia-Pakistan Perlu Terus Dikembangkan

        Kerja Sama Indonesia-Pakistan Perlu Terus Dikembangkan Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI, Dr.Alwi Shihab,dalam kunjungan kerjanya ke Lahore, Pakistan, menyatakan bahwa Indonesia dan Pakistan merupakan dua negara sahabat dengan pondasi hubungan kerja sama yang kuat dan produktif di berbagai bidang.

        Keterangan KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, Senin (25/12/2017), menyebutkan modalitas kerja sama tersebut harus dimanfaatkan dengan baik dan dikembangkan untuk semakin mempererat hubungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat kedua negara.

        Dalam lawatannya ke Lahore pada 20-21 Desember 2017, Alwi Shihab berbagi kesamaan pandangan dengan Chief Minister (CM) Provinsi Punjab, Shahbaz Sharif), bahwa RI-Pakistan harus terus meningkatkan intensitas hubungan bilateral.

        Adalah tugasnya sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk memperkuat kerja sama dengan negara Muslim, kata Alwi.

        Menurut dia, kedua negara perlu memelihara dan mengembangkan semangat persahabatan dan brotherhood yang telah terbangun sejak era Presiden Soekarno untuk kemajuan bersama kedua negara.

        Dr. Alwi Shihab beserta kalangan bisnis Indonesia yang terdiri dari WIKA, Pertamina, Bank Exim, Pratama Capital, dan PT SAS, juga menghadiri acara Bisnis Forum Indonesia-Pakistan yang dibuka oleh Khawaja Ahmed Hassan, Vice Chairman of PBIT yang juga menjabat Staf Khusus Chief Minister Punjab.

        Menurut Khawaja Hassan, Provinsi Punjab berkontribusi 60 persen pada PDB Pakistan dengan target pertumbuhan 8 persen pada 2018. Punjab juga dikenal sebagai provinsi yang sangat progresif dalam pembangunan, tercermin dari keberhasilan menyelesaikan proyek pembangkit listrik dan infrastruktur jalan serta transportasi yang menjadikannya sebagai lokasi menarik bagi investor asing.

        Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Iwan S. Amri, mengatakan bahwa kedua negara memiliki capaian signifikan sepanjang tahun 2017 yang semakin memperkuat hubungan bilateral, antara lain, relaksasi kebijakan visa bagi WN Pakistan.

        Menurut Dubes Iwan, saat ini adalah momen yang tepat untuk menggelorakan kembali semangat persahabatan kedua negara sekaligus mendorong awareness masyarakat mengenai sejarah hubungan kedekatan Pakistan-Indonesia, menuju pada peningkatan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

        Forum Bisnis RI-Pakistan dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan pelaku usaha kedua negara. Dari komunikasi kedua pihak telah teridentifikasi beberapa proyek kerja sama yang dapat direalisasikan, yaitu investasi di sektor infrastruktur berupa pembangunan gedung yang menjadi simbol persahabatan (friendship center) RI-Pakistan, pengembangan kawasan ekonomi khusus, dan penguatan institusi untuk good governance. Selain itu juga ada potensi kerja sama di sektor migas dan tambang.

        Selama kunjungan kerja di Lahore, Alwi Shihab dan delegasi melakukan beragam kegiatan mulai dari interaksi dengan akademisi dari Lahore University Management Science (LUMS) yang bertujuan membuka kerja sama di bidang pendidikan, working dinner dengan CEO perusahaan terkemuka di Punjab, hingga pertemuan dengan KADIN Lahore.

        Secara historis, Indonesia dan Pakistan sangat dekat pada era tahun 1940-an. Pemimpin kedua negara kala itu, Presiden Sukarno dan Muhammad Ali Jinnah, memiliki visi yang sama dalam perjuangan melawan kolonial dan keduanya merupakan tokoh yang disegani dan dihormati oleh dunia internasional.

        Meskipun dinamika geopolitik masing-masing kawasan memengaruhi intensitas hubungan, namun ikatan sejarah kedua negara yang kuat menjadi energi bagi sustanabilitas pengembangan hubungan bilateral.

        Menutup kunjungannya di Lahore, Alwi Shihab mengutip pepatah Indonesia "kalau tak kenal maka tak sayang" yang menyiratkan bahwa untuk mengeratkan hubungan bilateral juga perlu dilakukan saling kunjung dan peningkatan interaksi kedua negara. Dia menyambut baik adanya peluang proyek infrastruktur dan penjualan produk manufaktur suku cadang kendaraan yang dapat ditindaklanjuti oleh Indonesia. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Gito Adiputro Wiratno

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: