Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor provinsi Sulawesi Selatan kembali mengalami penurunan pada November 2017 sebesar 32,68 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan bulan sebelumnya.
"Berdasarkan pendataan, nilai impor untuk bulan November ini tercatat 69,01 juta dolar AS dan pada bulan Oktober sebelumnya itu tercatat 101,69 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, turunnya nilai impor pastinya menjadi hal yang baik, apalagi jika dibarengi dengan peningkatan nilai ekspor komoditi unggulan provinsi ini.
Impor yang paling besar nilainya terjadi pada komoditas mesin-mesin atau peralatan listrik yang mencatat nilai transaksi sebesar 10,92 juta dolar AS atau sekitar 15,82 persen secara keseluruhan.
Kemudian di tempat kedua ada komoditas mesin-mesin pesawat mekanik dengan angka 10,39 juta dolar AS atau sekitar 15,06 persen dari total keseluruhan.
Sedangkan ampas/sisa industri makanan menyumbang angka 10,09 juta dolar AS (14,62 persen) dan bahan bakar mineral 9,75 juta dolar AS (14,13 persen) serta produk keramik sebesar 1,40 juta dolar atau sekitar 2,03 persen.
Nursam mengaku, setiap bulannya ada 10 komoditas yang memang sering menjadi langganan provinsi ini menerima barang impor, namun hanya empat komoditas itu yang nilainya cukup besar sedangkan enam lainnya hanya berada di angka di bawah satu juta dolar AS.
"Semua komoditas ini, nilainya tidak ada yang mencolok, karena perbedaan nilai transaksinya tidak terlampau besar. Semunya hampir sama nilainya mulai dari kisaran 9 hingga 10 juta dolar," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: