SekjenJaringan Muda Nahdlatul Ulama (JMNU) M Adnan Rara Sina mengatakan Yenny Wahid, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, memiliki tugas sejarah menyatukan kaum Nahdliyin dalam Pilkada Jawa Timur tahun ini.
"Yenny saat ini sudah harus mengambil peran dan tugas sejarah di pundaknya dengan berdiri di tengah antara dua kader terbaik Nahdlatul Ulama yang maju di Pilkada Jatim," ujar Adnan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa malam.Dia?menyampaikan, sejauh ini dua kader terbaik NU telah menyatakan maju di Pilkada Jatim, yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa. Keduanya telah mengantongi dukungan dua partai politik.
?Gus Ipul akan berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan dukungan PKB dan PDIP. Sementara Khofifah akan berduet bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak dengan dukungan Golkar serta Demokrat.?Adnan mengatakan nama Gus Ipul yang juga merupakan keponakan Gus Dur merupakan salah satu tokoh PBNU dari garis "darah biru" NU.
Sedangkan Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Menteri Sosial adalah Ketua Umum Muslimat NU yang telah menjabat selama empat periode atau 20 tahun serta merupakan kader Gus Dur "tulen".
Belakangan Yenny Wahid mengakui ditawari oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilkada Jatim dengan dukungan tiga partai, yakni Gerindra, PAN, dan PKS, yang sebelumnya telah bersepakat menjalin kerja sama dalam sejumlah pilkada.?Menurut Adnan, Yenny Wahid sebagai putri Gus Dur, seorang tokoh besar NU dari garis keturunan langsung pendiri NU KH Hasyim Asyari, tentu punya daya tawar dan potensi elektoral yang sangat tinggi meski namanya baru muncul di tengah pertarungan Gus Ipul dan Khofifah
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: