Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Tiga orang meregang nyawa ini adalah ibu dan dua anaknya tewas terpanggang yakni Sri Aminah (35) berprofesi sebagai guru dan Daffa (7) serta Fauzan (3).?
Mereka tinggal di RT 12 nomor 47 persis di belakang kantor Pemerintah Kota Balikpapan atau jalan Wiluyo Puspoyudo.? Diperkirakan ada 200 lebih KK yang kehilangan tempat tinggal.
Pemukiman warga di RT 12 ini merupakan awal kemunculan api yang terjadi Jumat malam sekitar pukul 23.30 wita. Api kemudian merembet ke RT 11, 13 dan 22 serta RT 23 Klandasan Ulu. Api baru padam pukul 04.00 wita.
Kusni (54) warga RT 12 yang rumahnya ludes terbakar, menceritakan 3 korban tewas dalam musibah kebakaran besar ini.?
?Kita kenalnya bu Sri dia guru SD atau TK. Dia tinggal di RT 12, yang meninggal dua anak sama ibutnya. Dia terperangkap sama anak, dua pelukan,? ceritanya.
Api yang berasal dari rumah warga di RT 12 ini, tiba-tiba membesar dan membakar rumah kayu dan sebagian? tembok ini cepat merembet.
?Diminta keluar untuk loncat, ibu itu nggak keluar-keluar karena api tiba-tiba membesar dan cepat merembet,? sambung Kusni.
Versi lain dari petugas BPBD yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan bahwa? korban sudah berhasil keluar rumah namun kembali lagi ke dalam rumahnya untuk menyelamatkan anaknya.? Karena? dua anaknya yang tertinggal. ?Anaknya meninggal berpelukan berdua," ucap seorang petugas.
Salah satu anak korban, Nova sempat melaporkan kehilangan keluarganya. Nova histeris karena tidak menemukan ibu dan dua adiknya.
?Sudah cek ke ke Rumah Sakit Tentara tapi nggak ketemu, HP ibu dihubungi juga nggak aktif,? katanya lirih.
Saat ini jasad ketiga korban kini sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Tiga orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda 5 RT di Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kaltim,?Jumat?(5/1/2017) dini hari.
Tiga orang meregang nyawa ini adalah ibu dan dua anaknya tewas terpanggang yakni Sri Aminah (35) berprofesi sebagai guru dan Daffa (7) serta Fauzan (3).?
Mereka tinggal di RT 12 nomor 47 persis di belakang kantor Pemerintah Kota Balikpapan atau jalan Wiluyo Puspoyudo.? Diperkirakan ada 200 lebih KK yang kehilangan tempat tinggal.
Pemukiman warga di RT 12 ini merupakan awal kemunculan api yang terjadi Jumat malam sekitar pukul 23.30 wita. Api kemudian merembet ke RT 11, 13 dan 22 serta RT 23 Klandasan Ulu. Api baru padam pukul 04.00 wita.
Kusni (54) warga RT 12 yang rumahnya ludes terbakar, menceritakan 3 korban tewas dalam musibah kebakaran besar ini.?
?Kita kenalnya bu Sri dia guru SD atau TK. Dia tinggal di RT 12, yang meninggal dua anak sama ibutnya. Dia terperangkap sama anak, dua pelukan,? ceritanya.
Api yang berasal dari rumah warga di RT 12 ini, tiba-tiba membesar dan membakar rumah kayu dan sebagian? tembok ini cepat merembet.
?Diminta keluar untuk loncat, ibu itu nggak keluar-keluar karena api tiba-tiba membesar dan cepat merembet,? sambung Kusni.
Versi lain dari petugas BPBD yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan bahwa? korban sudah berhasil keluar rumah namun kembali lagi ke dalam rumahnya untuk menyelamatkan anaknya.? Karena? dua anaknya yang tertinggal. ?Anaknya meninggal berpelukan berdua," ucap seorang petugas.
Salah satu anak korban, Nova sempat melaporkan kehilangan keluarganya. Nova histeris karena tidak menemukan ibu dan dua adiknya.
?Sudah cek ke ke Rumah Sakit Tentara tapi nggak ketemu, HP ibu dihubungi juga nggak aktif,? katanya lirih.
Saat ini jasad ketiga korban kini sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Sementara api kecil masih menyala diantara puing-puing bangunan rumah warga yang hangus terbakar di RT12. Asap pekat masih membumbung dipagi yang cukup cerah ini.
Pada saat peristiwa kebakaran berlangsung, Wali kota Rizal Effendi dan Dandin Kol Infrantri Hendri W meninjau langsung jalannya proses pemadaman.
Lokasi kebekaran berbatasan dengan belakang kantor pemkot, dan kompleks TNI Kodam MUlawarman dan rumah sakit tentara.
Sementara itu, pemkot bersama Kementerian Sosial RI telah mendirikan posko dan tenda pengusian sebanyak 20 unit di samping halaman kantor pemerintah kota.
Selain itu juga didirikan tenda dari Kodim dan Polres Balikpapan. Mulai pukul 07.00 wita, terlihat warga? mulai mendata diri sebagaikorban kebakaran bersama pengurus RT.
Selain itu juga didirikan tenda dari Kodim dan Polres Balikpapan. Mulai pukul 07.00 wita, terlihat warga? mulai mendata diri sebagaikorban kebakaran bersama pengurus RT.
?Ada 20 tenda tadi jam 05.30 sudah berdiri. Satu tenda pengungsi bisa muat 20 jiwa. Kalau tenda keluarga muat untuk dua kk, ? kata Wenda Anggota Tagana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil