Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tarif Listrik Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Selama 2017

        Tarif Listrik Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Selama 2017 Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Jember -

        Kasi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Candra Birawa mengatakan tarif listrik menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar selama 2017 di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

        "Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi sepanjang tahun 2017 di antaranya tarif listrik, bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter dan telur ayam ras," katanya di Jember, Sabtu (6/1/2018).

        Selama tahun 2017, lanjut dia, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menyesuaikan tarif listrik 900 kwh nonsubsidi sejak Januari sampai dengan Juli 2017 yang menyebabkan komoditas tarif listrik menempati urutan pertama pemicu inflasi di Kabupaten Jember.

        "Dari 10 komoditas utama pemicu inflasi, sebagian besar berasal dari komponen 'administered price' seperti tarif listrik, bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, biaya perpanjangan STNK, dan rokok kretek," tuturnya.

        Menurutnya selama tahun 2017 penyebab terjadinya inflasi sebesar 3,52 persen karena pengaruhnya didominasi oleh penaikkan indek harga komponen "administered price" yakni sebesar 12,36 persen dengan andil inflasi sebesar 2,41 persen.

        "Selain tarif listrik, kenaikan rokok kretek juga memberikan andil inflasi cukup besar selama 2017 karena kenaikan cukai rokok rata-rata 11,19 persen," ucapnya.

        Kebijakan pemerintah tentang cukai rokok itu membuat para pengusaha rokok menaikkan harga rokok, tercatat setiap bulannya selama tahun 2016 dan tahun 2017 harga rokok naik sedikit demi sedikit sehingga secara kumulatif setahun kenaikkan harganya cukup besar dan menempati urutan kelima menyumbangkan inflasi di Kabupaten Jember.

        Berdasarkan pengelompokan disagregasi inflasi atau menurut komponen selama tahun 2017, komponen yang mengalami inflasi tertinggi adalah komponen "administered price" sebesar 12,36 persen yang memberikan sumbangan inflasi 2,41 persen, diikuti oleh komponen "core" sebesar 1,74 pesen yang memberikan sumbangan inflasi 1,02 persen, dan inflasi terendah terjadi pada komponen "volatile foods" sebesar 0,44 persen yang memberikan sumbangan inflasi 0,09 persen.

        "Inflasi tahunan Jember tahun 2017 sebesar 3,52 persen dan lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 4,04 persen, dan nasional sebesar 3,61 persen," imbuhnya.

        Berdasarkan data BPS, dalam kurun waktu enam tahun, inflasi tahunan (year on year) Kabupaten Jember sejak 2013 hingga 2017 inflasinya lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur dan nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: