Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan melakukan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton untuk menjaga stok dan harga beras di pasaran. Kebijakan pemerintah diyakini tidak akan berpengaruh di Sulsel yang merupakan daerah produsen beras.?
Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, menanggapi santai kebijakan pemerintah yang mengimpor beras khusus dari Thailand dan Vietnam. Pihaknya yakin Sulsel tidak akan terpengaruh. Toh, Sulsel memang tidak memiliki sejarah menerima beras, malah dikenal sebagai daerah pengekspor.?
"Sulsel itu pengekspor beras. Nggak ada itu sejarah (Sulsel) terima beras. Insya Allah, daerah kita aman. Lihat sendiri, stok cukup dan harga relatif stabil, bahkan rata-ratanya di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi)," kata Dindin, seusai melepas 100 ribu ton beras untuk operasi pasar di Gudang Bulog Sulselbar, Jumat (12/1/2018).
Menurut Dindin, setelah melakukan pemantauan di seluruh wilayah Sulselbar, pihaknya memastikan stok dan harga beras masih terkendali. Hanya di Pasar Lakessi, Kota Parepare, diakuinya sempat terjadi lonjakan harga. Namun, semuanya sudah diatasi, termasuk dengan melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga beras.?
Dindin mengeklaim stok beras di Sulsel aman untuk kebutuhan masyarakat. Karenanya, Bulog berencana untuk memasok kebutuhan beras provinsi lainnya. Sejauh ini, Sulsel telah memasok beras ke Papua, Ambon, Bali dan Sumatera, kecuali Lampung. Bahkan, beberapa daerah di Jawa, termasuk Jakarta pun menikmati beras asal Sulsel.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan, mengakui Sulsel merupakan daerah pemasok beras di Indonesia. Hal itu dibuktikannya saat berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia. "Sewaktu ke Batam dan Ambon, saya lihat sendiri. Ternyata, rata-rata beras yang beredar berasal dari Sulawesi," ucapnya.?
Menurut Kasan, meski stok dan harga beras di Sulsel terbilang aman, kewaspadaan tetap harus dilakukan. Untuk itu, Kasan yang mewakili Kemendag tetap meminta adanya operasi pasar di wilayah Sulsel. Bukan semata untuk menstabilkan harga, tapi juga langkah pencegahan. Terlebih, beras merupakan komoditas penting dan utama.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu