Melonjaknya harga beras akibat kurangnya stok di daerah membuat pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan impor beras khusus dari Vietnam dan Thailand. Sulsel sebagai daerah produsen menawarkan bantuan pengiriman beras ke seluruh provinsi di Indonesia.?
Gubernur Sulawesi Selara (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengatakan stok beras di wilayahnya terbilang melimpah. Hingga 13 Januari 2017, stok beras di Sulsel mencapai 82 ribu ton dengan tingkat ketahanan pangan hingga 20 bulan. Meski ada kenaikan, harga dan stok beras di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia itu relatif masih cukup terkendali.?
"Kita sudah cek di lapangan, stok aman. Ketahanan pangan untuk beras mencapai 20 bulan ke depan. Sulsel siap mengirim beras ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia, tinggal menunggu perintah Presiden RI melalui menteri," ucap Gubernur Syahrul di sela peninjauan Gudang Bulog Sulselbar dan pasar-pasar tradisional di Kota Makassar, Sabtu (13/1/2018).?
Gubernur Syahrul turun langsung mengecek stok beras dan harga di pasaran setelah mendengar adanya gejolak di pasaran. Orang nomor satu di Sulsel itu tampak didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Turut hadir Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto.
Gubernur Syahrul melanjutkan rencana pemerintah melakukan impor beras khusus sebesar 500 ribu ton bukanlah hal yang dilarang. Tentu pemerintah memiliki pertimbangan.
"Rencana impor yang dicanangkan tidak haram, kita maklumi kondisi yang ada. Ketersediaan kita di Sulsel merupakan bagian dari emergency system, semua bupati bekerja keras, Sulsel bisa suplai daerah lain," ujarnya.?
Pemprov Sulsel, Gubernur Syahrul melanjutkan, siap mendukung Kemendag dalam memasok beras medium ke-33 provinsi lain. Setidaknya, Sulsel akan menyiapkan 33 ribu ton yang artinya tiap provinsi akan kebagian 1.000 ton. Di samping itu, Sulsel juga masih melayani permintaan beras dari sejumlah daerah, seperti Jakarta, Ambon, Bali, Aceh, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Fauziah Nurul Hidayah