Presiden Joko Widodo untuk ketiga kalinya melakukan perombakan kabinet dengan mengganti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang telah mengabdi selama tiga tahun tiga bulan di Kabinet Kerja. Penggantian menteri tersebut dilakukan karena Khofifah akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
Jokowi pun menunjuk Idrus Marham sebagai pengganti Khofifah. Perombakan kabinet tersebut cukup mengagetkan orang-orang dekat Khofifah, salah satunya adalah ajudan yang senantiasa melekat.
"Malamnya kami masih membahas jadwal besok dan ibu juga sudah merencanakan akan meninjau kelaparan yang terjadi di Papua. Selain itu juga rencana untuk pencairan PKH," kata AKP Ririn Sri Damayanti.
Polwan yang bertugas di Korlantas Polda Metro Jaya itu mengaku hanya mengetahui kabar kemungkinan perombakan berlangsung setelah penetapan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim oleh KPUD.?Di mata Ririn, Khofifah merupakan sosok yang luar biasa dan sangat bersahaja.
"Saya salut kepada beliau, dari cara bekerja, cara berpikir, smartnya. Kerja ikhlas tanpa mengeluh biarpun sakit tetap saja bekerja," kata Ririn.
Ia mengaku merasa kehilangan karena Khofifah bukan hanya sebagai pimpinan tapi juga sebagai ibu yang bekerja keras tanpa kenal lelah. Sementara anak buah Khofifah yang lain, yakni Kabag Publikasi dan Pemberitaan Biro Humas Kemensos Salahuddin Yahya juga menilai ritme kerja Khofifah berisi pesan Revolusi Mental yang mengajak untuk terus kerja, kerja dan kerja.
Akan Idrus mampu menandingi ritme kerja Khofifah? Publik pun akan menilai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: