Perekonomian Indonesia saat ini sedang memasuki momentum perbaikan dengan pertumbuhan mencapai 5,06% pada triwulan III 2017. Hal ini didukung perbaikan kinerja perekonomian daerah, salah satunya Kalimantan Timur yang mampu tumbuh sebesar 3,54%, setelah 2 (dua) tahun sebelumnya mengalami kontraksi yang cukup dalam pada2015 terjadi -1,21% dan 2016??terjadi -0,38%.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan seiring dengan perbaikan kinerja perekonomian di nasional dan provinsi Kalimantan Timur, perekonomian kota Balikpapan diyakini masih akan terus mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun 2017 yang lalu tumbuh mencapai 4,76%.
?Dan tertinggi di bandingkan 9 kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur, melampaui kota Samarinda yang hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,2% dan kabupaten Mahakam Hulu sebesar 3,4%, sementara 7 (tujuh) kabupaten/kota lainnya mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang negative,? beber Rizal Rizal belum lama ini.
Ia menyatakan keyakinan akan berlanjutnya kinerja positif perekonomian kota balikpapan tahun 2017 juga terindikasi dari mulai menggeliatnya penyaluran kredit selama tahun 2017 oleh perbankan Balikpapan yang mencapai angka Rp24,5 triliun atau tumbuh 6,22%, jauh meningkat dibandingkan tahun 2016 yang terkontraksi hingga minus 0,08%.
?Pertumbuhan kredit selama tahun 2017 merupakan pertumbuhan kredit tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Secara sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi mencapai 34,5% disalurkan untuk jasa-jasa dunia usaha yang didalamnya mencakup leasing, real estate dan persewaan alat transportasi dan mesin-mesin,? jelasnya.
Selanjutnya kredit konstruksi sebesar 13,8% yang didominasi untuk konstruksi perumahan sederhana dan kredit konsumsi yang tumbuh 8,31%.
Selain dari cerminan pertumbuhan kredit, menggeliatnya perekonomian Balikpapan juga terindikasi dari peningkatan kinerja ekspor yang tercatat melalui pelabuhan Balikpapan yang diperkirakan tumbuh 22,6% selama tahun 2017.
??Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang terkontraksi minus 33,4%. Peningkatan ekspor terbesar dari komoditas palm oil yang meningkat hingga 60,3%, disusul hasil minyak sebesar 40,4% dan batubara sebesar 22,7%,? sebutnya.
Tingginya kinerja ekspor Balikpapan, diyakini akan memberi dampak multiplier bagi perbaikan sektor ekonomi lainnya, seperti perdagangan, hotel dan restoran serta transportasi dan pergudangan, serta jasa.
Meski demikian Wali kota dua periode ini mengatakan perbaikan kinerja ekonomi kota Balikpapan selama tahun 2017 sedikit termoderasi oleh kinerja sektor industri pengolahan (kilang minyak) dengan proporsi mencapai 48% dari struktur ekonomi kota Balikpapan.
?Karena adanya siklus maintenance 2 (dua) tahunan yang jatuh pada triwulan I?2017. Selain itu, menurunnya APBD kota Balikpapan tahun 2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, juga membatasi ruang gerak pemerintah kota Balikpapan untuk mendorong peningkatan belanja daerahnya,? ujarnya.
Hal yang patut diapreasi dari kinerja positif perekonomian kota Balikpapan juga di dukung dengan laju inflasi yang terkendali di akhir tahun 2017 inflasi kota balikpapan tercatat sebesar 2,45% atau di bawah nasional yang sebesar 3,61% dan kalimantan timur sebesar 3,15%.
Pencapaian inflasi yang rendah dan stabil di kota Balikpapan??lanjutnya Rizal terutama didorong oleh terkendalinya inflasi bahan makanan. ?Hal ini tentu tidak terlepas dari peran Tim pengendali inflasi daerah Balikpapan dan satgas pangan dalam mengawal stabilitas harga dan ketersediaan pasokan berbagai komoditas pangan strategis di kota Balikpapan,? katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang duduk dalam struktur organisasi TPID kota Balikpapan antara lain Bank Indonesia dan Bulog Divrekaltimra serta satgas pangan yang dimotori oleh Polda Kaltim dan Polres Balikpapan, sehingga inflasi kota Balikpapan dapat terkendali dan stabil.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: