Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Shriya Artha Nusantara Ekspor 180 Ton Biji Kopi ke Iran

        Shriya Artha Nusantara Ekspor 180 Ton Biji Kopi ke Iran Kredit Foto: We
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perubahan gaya hidup masyarakat di negara Timur Tengah dari semula penikmat teh, dan saat ini lebih banyak menikmati kopi menjadikan wilayah ini potensi pasar kopi yang menjanjikan bagi distributor lokal. Salah satunya adalah PT Shriya Artha Nusantara yang mampu menagkap peluang itu.

        Baru-baru ini PT Shriya Artha Nusantara telah menandatangani kerja sama dengan investor asal Iran untuk pemesanan 180 ton biji kopi (green bean) yang akan dipasarkan ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Iran dan Turki.

        CEO Shriya Artha Nusantara, Emma Ratih mengatakan kerja sama dengan investor asal Iran tersebut menambah negara tujuan ekspor perusahaan. Sebelumnya, perusahaan distributor biji kopi tersebut telah melakukan ekspor ke wilayah Malaysia, Singapura dan Belanda.

        Menurut Emma, kerja sama dengan investor Iran ini akan berlangsung dalam lima tahun, atau hingga 2023 mendatang, Melalui penandatangan kerja sama ini, Shriya Artha Nusantara akan mengirim 180 ton biji kopi dalam 10 kontainer, selanjutnya biji kopi tersebut akan dipasarkan ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Iran dan Turki.

        "Selain ke Turki dan Iran, pada tahun ini kami juga menjajaki sejumlah negara baru di Timur Tengah seperti Qatar dan Kuwait . Fokus kita memang di Timur Tengah, pasarnya lebih bagus dan banyak permintaan disana, dan kami adalah distributor pertama yang mengekspor biji kopi ke Iran," ujar Emma.

        Saat ini kapasitas produksi PT Shriya Artha Nusantara sebanyak 500 ton biji kopi per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% dipasarkan ke wilayah domestik, sedangkan sisanya 20% di distribusikan melalui ekspor ke sejumlah negara. "Memang dalam dua tahun belakangan produksi sedikit menurun yang disebabkan faktor cuaca, tapi tahun ini kami harapkan produksinya tumbuh 15-20%," harap dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: