PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menjalin kerja sama dengan PT PLN, PT Semen Baturaja, PT Pupuk Indonesia, dan PT Patra Jasa. Kerja sama meliputi pemanfaatan fly ash, bottom ash (FABA), gypsum, logistik, dan persemenan.
Penandatangan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi, Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Direktur Operasional Patra Jasa Benny Ishanda, Direktur Utama PT Semen Indonesia Logistik/SILOG Arham S. Torik, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik/PILOG Ahmadi Hasan disaksikan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah dan Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, di Synergy Lounge Lantai 3 Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, kerja sama Semen Indonesia dengan PT PLN adalah pemanfaatan FABA, dengan PT Pupuk Indonesiaadalah pemanfaatan gypsum. FABA dan gypsum merupakan hasil samping dari kedua perusahaan tersebut yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan semen.?
"Sedangkan kerja sama dengan PT Semen Baturaja adalah join operational and services. Sebagai sesama perusahaan BUMN yang bergerak di industri semen, kerjas ama ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan insfrastruktur nasional," kata Hendi Prio Santoso.
Menurutnya, kerja sama juga dilakukkan Semen Indonesia dengan PT Patra Jasa, terkait dengan pemasaran produk semen. Sementara itu, anak usaha Perseroan yakni Semen Indonesia Logistik (SILOG) juga melakukan kerja sama dengan Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). Dengan kerja sama ini semakin memperkuat kinerja dalam bidang logistik.
"Semangat ini merupakan pondasi penting, untuk saling melengkapi dan memberikan yang terbaik. Melalui kerja sama ini, harapannya kita semua dapat semakin optimal dan maksimal dalam memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan yang ada sehingga nantinya akan semakin berkontribusi, baik bagi perusahaan, BUMN dan tentunya untuk Indonesia yang kita cintai," jelasnya.?
Sementara itu, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan sinergi di bidang usaha energi, logistik, kawasan, dan pariwisata, dimana BUMN sebagai agent of development memiliki posisi penting dan strategis dalam pembangunan nasional, antara lain melalui perannya sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional, motor penggerak pembangunan serta berperan dalam program-program ekonomi kerakyatan.
"BUMN sebagai agen pembangunan berperan besar dalam menyukseskan berbagai program pemerintah. Khususnya di bidang ekonomi kerakyatan, antara lain penurunan harga semen di Papua dimana harga sebelumnya adalah Rp2 juta menjadi Rp500 ribu per sak, pemberdayaan petani melalui pembuatan Kartu Tani yang memberikan subsidi langsung kepada 2,7 juta petani pemilik kartu, maupun di sektor ketenagalistrikan, dimana rasio elektrifikasi mengalami peningkatan pesat dari 84% menjadi 93% di tahun 2014 dan lebih dari 70 ribu desa telah mendapatkan pasokan listrik," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah