Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku tidak mengkhawatirkan potensi terjadinya neraca keuangan minus bagi BUMN yang bergerak dalam bidang konstruksi.
"Kalaupun muncul persoalan seperti itu, namanya 'problem of growth', problem yang muncul karena banyak pekerjaan," kata Darmin di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Darmin mengatakan BUMN konstruksi banyak yang berperan besar dalam mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ia memastikan penugasan tersebut membuat peran BUMN konstruksi menjadi lebih krusial karena tidak ada lagi pekerjaan infrastruktur yang tertunda.
"Yang dikhawatirkan adalah kalau problem muncul karena tidak ada pekerjaan," ujar Darmin.
Sebelumnya, analis lembaga pemeringkat internasional S&P Xavier Jean mengingatkan kinerja BUMN konstruksi yang telah menarik pinjaman dalam jumlah besar untuk mendorong rencana pemerintah bisa menimbulkan risiko.
Modal pinjaman itu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kerja, seperti gaji, padahal proyek tersebut ada yang mengalami penundaan atau mengambil waktu untuk menghasilkan pendapatan.
Untuk itu, jika perusahaan terus meningkatkan investasi pada kecepatan saat ini maka semua kegiatan dapat terhenti agar neraca keuangan tetap terkendali melalui negosiasi ulang utang maupun rekapitulasi dari pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil