Perusahaan online marketplace?Bukalapak merekrut sejumlah diapsora untuk mendukung perkembangan? bisnis perusahaan. Diaspora merupakan warga Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, Indonesia memiliki banyak sekali tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang yang berada di luar negeri. Untuk itu, pihaknya berharap para diaspora tersebut dapat menyumbangkan ilmu dan keahlian profesionalnya untuk membesarkan Bukalapak.
"Jumlahnya sekitar 50-an saat ini. Kebanyakan Asutralia, tapi ada juga dari Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Kami mengakui mereka (diaspora) pintar-pintar dan kita memang butuh SDM yang pintar-pintar," kata Zaky kepada Warta Ekonomi saat menghadiri seminar "Human Resources Challenges in Industry 4.0" yang diselenggarakan di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Zaky mengaku bahwa tekonogi menjadi salah satu kunci yang menjadi kekuatan bisnis Bukalapak hingga sekarang. Maka dari itu, tenaga ahli di bidang teknologi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Bukalapak.
"Mindset kita terus mengembangkan teknologi sehingga kita terus merekrut diaspora-diaspora luar negeri karena kekuatan kita adalah teknologi," tegas Zacky.
Ia menambahkan, saat ini jumlah staf karyawan Bukalapak mencapai 1.500 dan berusia rata-rata 24 tahun.
"Saya pernah merekrut profesional usia 40-50 tahun, ternyata malah enggak masuk. Mereka enggak ngerti Snapchat, Instagram. Kami suka orang-orang yang kepalanya kosong sehingga kami bisa mengisinya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: