Dukung Potensi Wisata, Telkomsel Tingkatkan Kualitas Jaringan di Mentawai
PT Telkomsel menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas jaringan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), yang masuk kategori terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di provinsi setempat.
Executive Vice President?Telkomsel Area Sumatera, Paulus Djatmiko, menuturkan, komitmen Telkomsel jelas, karena selain kepentingan komersial, pihaknya juga berkewajiban mengabdi ke masyarakat. Salah satunya Mentawai. Peningkatan kualitas jaringan di Mentawai juga sejalan dengan potensi pariwisata yang ada di daerah tersebut.
"Kami percaya perbaikan kualitas jaringan secara otomatis akan mendukung pariwisata. Mentawai mempunyai potensi karena wisatawannya tidak hanya lokal, tapi juga internasional," jelasnya usai kegiatan Press Gathering dengan wartawan Area Sumatera, di Kepulauan Belitung, Kamis (10/5/2018).
Ia mengemukakan peningkatan kualitas jaringan itu sudah diagendakan melalui program "Xtreme Formation" 2018. Program itu bertitik berat pada semangat mengubah pola kerja Telkomsel agar lebih agresif dalam melayani masyarakat. Secara lebih luas, katanya, hal yang sama juga akan dilakukan pada daerah lain di Sumatera, yang memerlukan dukungan jaringan terbaik.
Saat ditanya apa yang diperlukan dalam meningkatan kualitas serta menambah cakupan jaringan (coverage) di suatu daerah, ia mengatakan butuh peran bersama. Mengingat nantinya akan muncul kebutuhan lahan, menara, operator menara, kelistrikan, serta kemudahan perizinan pembangunan dari pemerintah.
Setidaknya, keadaan jaringan tersebut bisa menyamai jaringan Telkomsel di Kepulauan Belitung. Karena pengunjung tetap bisa menggunakan internet serta media sosial dengan lancar, meskipun tengah berada di pulau-pulau kecil.
Komitmen Telkomsel tersebut sejalan dengan upaya Pemerintahan Provinsi Sumbar yang disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, untuk mengentaskan titik tanpa sinyal (blankspot). Pada periode pertama, Sumbar telah mengajukan permintaan pembangunan 38 BTS (Base Transceiver Station) untuk tiga kabupaten daerah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar). Jumlah itu masing-masing Mentawai 22 unit, Pasaman Barat sembilan unit, dan Solok Selatan tujuh unit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: