Cuitan Fadli Zon di akun twitternya bikin heboh jagat lini masa. Pasalnya usai peristiwa bom berturut dari Mako Brimob Depok hingga penyerangan gereja Surabaya, Fadli malah?mencuit sindiran bernada politis. Dia?menyebut teroris itu berkembang karena banyak kemiskinan dan ketidakadilan serta muncul akibat pemimpinnya yang lemah.
Sindiran Fadli terkesan lemah secara argumen, sebab, jika menilik pelaku pemboman di tiga gereja Surabaya merupakan kaum berada dengan kondisi ekonomi yang cukup mapan. Pelaku adalah keluarga yang dikepalai oleh Dita Supriyanto beserta istri Puji Kuswati.
Keluarga ini tinggal di kawasan Perumahan Wisma Indah Blok K No 22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Jika ditaksir rumah ini merupakan kawasan elit yang harga jual rumahnya?paling murah senilai Rp700 juta. Dita juga dikenal sebagai orang berada dengan latarbelakang pendidikan perguruan tinggi.
Berdasarkan penuturan warga, menyebut jika Dita sudah tinggal sejak 2010 di kawasan elit itu, dan berstatus pemilik rumah bukan menyewa. Secara materi, Andre, salahsatu warga menyebut jika Dita merupakan pengusaha obat herbal.
"Belum lagi, kan beliau (Dita) tengah membangun toko disekitar rumahnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mencuit pasca peristiwa pemboman di tiga gereja Surabaya.
"Terorisme biasanya berkembang di negara yang lemah dinegara yang lemah pemipinnya, mudah diintervensi, banyak kemiskinan dan ketimpangan dan ketidakadilan yang nyata," cuit Fadli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat