Sebanyak 25 orang joki tertangkap tangan dalam proses Penerimaan Mahasiswa Baru di kampus Universitas Islam Bandung.? Empat orang joki diantaranya diamankan langsung oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unisba saat pelaksanaan psikotes khusus Fakultas Kedokteran yang berlangsung pada 19 Mei 2018 lalu.
"Para joki kini diamankan di Mapolrestabes Bandung," kata Ketua PPMB Unisba Harits Nu'man kepada wartawan di Bandung, Jumat (25/5/2018).
Harits menjelaskan, pengungkapan berawal dari kecurigaan pengawas terhadap 25 orang yang mengikuti tes psikologi tersebut. Pasalnya, dari 550 peserta yang mengikuti tes, hanya mereka yang wajahnya tidak sesuai dengan foto di daftar hadir.?
"Awalnya kami periksa empat orang. Setelah diteliti lebih dalam mereka semuanya tidak bawa KTP, malah membawa kartu keluarga dan akta kelahiran milik peserta tes yang asli," ungkap Harits.
Tak percaya begitu saja, panitia terus menginterogasi mereka untuk menguak identitas para joki lain. Pihaknya kemudian memeriksa telepon seluler para joki, ternyata nama akun media sosialnya beda dengan nama peserta tes. Semakin yakin dengan kejanggalan yang ada, panitia pun memisahkan keempat oknum itu guna dimintai keterangan lebih lanjut.
"Setelah kami periksa ponselnya, dari semuanya ada percakapan dan foto-foto yang semakin menguatkan mereka adalah joki di Unisba," kata Harits.?
Selanjutnya panitia meneloti lebih dalam lagi ternyata keempat pelaku tersebut berstatus mahasiswa dan mengaku menerima bayaran Rp4 juta dari peserta tes asli. Tak menutup kemungkinan, para joki ini menerima upah yang lebih besar, bila bisa meluluskan peserta yang bersangkutan.?
Keempat Joki itu, dua diantaranya berkuliah di perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, dua orang di perguruan tinggi swasta di Jakarta dan Jawa Tengah. Mereka adalah mahasiswa jurusan eksakta dan sosial. Keempatnya tergabung dalam komplotan yang sama.?
"Dan benar saja, saat tes akademik, besoknya, 100 peserta menghilang, tidak hadir," tegas Harits.
Dari pengungkapan tersebut, terkuat dua orang berinisial MR dan IDM, yang berperan sebagai koordinator. Melihat cukup besarnya orang yang terindikasi joki, pihaknya akan menelusuri jaringan tersebut. Terlebih, para joki ini bukan berasal dari wilayah Jawa, namun hingga kawasan Sulawesi.?
Harits yang juga Wakil Rektor II Unisba menegaskan pihaknya tidak menolerir aksi perjokian ini, karena berhubungan dengan kejahatan akademik, dan telah merusak sistem yang dibangun oleh Unisba sejak lama dalam menghasilkan lulusan berkualitas, terutama dokter. Untuk itu, guna memberikan efek jera dan menghentikan aksi tak terpuji tersebut, pihaknya menempuh jalur hukum.?
"Saat ini, kami menyerahkan mekanisme hukum ke aparat yang berwenang," ujar Harits.
Terungkapnya praktik perjokian di Fakultas Kedokteran ini, pihaknya langsung mencoret 25 peserta yang terdaftar itu. Ia menekankan, praktik tersebut hanya terjadi di kedokteran, bukan di program studi lainnya.?
"Kita blacklist, tidak hanya untuk fakultas kedokteran, tapi di seluruh jurusan di Unisba," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: