Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Industri 4.0, Pusat Inovasi Mamin Dibangun

        Hadapi Industri 4.0, Pusat Inovasi Mamin Dibangun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah berencana untuk menginisiasi pembangunan Pusat Inovasi Makanan dan Minuman (PIMM). Hal ini sebagai langkah menghadapi industri 4.0.

        Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, mengungkapkan alasan pemilihan industri makanan dan minuman (mamin) didasarkan pada besarnya kontribusi sektor tersebut terhadap ekonomi nasional.

        "Selain itu, tingkat kesiapan industri makanan dan minuman dalam menerapkan Industri 4.0 yang relatif lebih bagus," jelas Ngakan di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

        Pada 2017, kata dia, industri makanan dan minuman mampu berkontribusi mencapai 34,33 atau lebih dari sepertiga total nilai Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas nasional.

        Selanjutnya, realisasi investasi sektor industri makanan dan minuman pada 2017 sebesar Rp38,54 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di angka US$1,97 miliar.

        Selain itu, lanjut Ngakan, industri makanan dan minuman menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar serta banyak perusahaan di antaranya yang telah menerapkan otomatisasi sehingga lebih mudah meningkat ke penerapan industri 4.0.

        "Sebagai inisiasi awal, pembangunan PIMM dilakukan masih terbatas pada tahapan manufacturing saja, namun pada fase selanjutnya akan diperluas hingga ke hulu atau on-farm," imbuhnya.

        Komponen-komponen yang akan dibangun di PIMM tersebut, antara lain model factories, mobile labs, sensors, capacity building, assessment dan benchmarking, serta akses terhadap ketersediaan teknologi.

        Ngakan meyakini kehadiran PIMM nantinya dapat memberikan dampak positif yang luas terhadap perekonomian nasional, di antaranya adalah penguatan kapasitas Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), menghubungkan penyedia teknologi dengan praktisi industri, meningkatkan kapasitas SDM, dan berperan sebagai model factory.

        "Pembangunan PIMM juga membuktikan keseriusan pemerintah dalam menjalankan industri 4.0," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: