Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bibit Unggul Masih Jadi Kunci Utama Produktivitas Kelapa Sawit

Bibit Unggul Masih Jadi Kunci Utama Produktivitas Kelapa Sawit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed, Andi W Setianto, menegaskan bahwa bibit unggul merupakan kunci utama dalam membangun perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan produktif. Hal ini dikarenakan penggunaan bibit unggul berkualitas tinggi dalam industri kelapa sawit menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan perkebunan, khususnya di Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit alias CPO.

Sebagai salah satu produsen bibit sawit unggul di Indonesia, pihaknya mengaku terus berupaya dan berinovasi untuk menghasilkan bibit sawit unggul dengan taksiran produktivitas tinggi agar produksi perkebunan kelapa sawit petani juga turut melambung tinggi.

Baca Juga: GAPKI: 71 Persen Petani Sawit Indonesia Masih Belum Memiliki Kemitraan Resmi

Meskipun telah terbukti meningkatkann hasil produksi, bibit sawit unggul ternyata masih belum banyak diadopsi oleh sebagian besar petani sawit. Andi menilai jika masih banyak petani yang menggunakan bibit asalan bahkan tidak bersertifikat dengan harga murah namun risiko hasil panennya juga tidak optimal.

Padahal, penggunaan bibit bersertifikat terbukti mampu meningkatkan produksi minyak sawit hingga lebih dari dua kali lipat.

Andi menjelaskan, apabila petani menggunakan bibit sawit unggul, maka produktivitasnya bisa mencapai 5 – 6 ton CPO per hektare per tahun.

“Saat ini rata-rata produktivitas petani hanya bercokol di angka 2 ton CPO per hektare per tahun. Hal ini sangat disayangkan lantaran pengembangan perkebunan kelapa sawit membutuhkan waktu yang panjang,” kata Andi, dikutip Senin (23/12/2024).

Peningkatan produktivitas tersebut menurut Andi tidak hanya memerlukan perluasan lahan semata, namun cukup dengan intensifikasi melalui pemanfaatan bibit sawit unggul.

“Saat ini, luas lahan sawit di Indonesia mencapai sekitar 16 – 17 juta hektare dengan sekitar 42% di antaranya dikelola oleh petani sawit. Apabila mereka (petani) bisa memanfaatkan bibit unggul, maka produktivitas secara keseluruhan akan meningkat tanpa harus membuka lahan baru,” ucap dia.

Baca Juga: Urgensi Pembentukan Badan Khusus Sawit Makin Dikebut

Lebih lanjut, dengan bibit yang baik, Andi menilai jika produktivitas sawit bisa mencapai target 40 ton TBS (tandan buah segar) per tahunnya dengan rendemen minyak yang tinggi sekitar 25%. Angka tersebut tak pelak jauh di atas rata-rata perkebunan sawit dengan bibit asalan yang hanya mampu mencapai produktivitas 2 -3 ton CPO per hektare per tahunnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: