Minat dan gairah berwirausaha merupakan kunci yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh seorang yang hendak terjun dalam dunia wirausaha sosial. Sebab sangat dibutuhkan untuk menggerakkan orang lain untuk ikut berwirausaha bersamanya.
?Jika passion telah dimiliki, maka pelaku wirausaha sosial akan terus-menerus berusaha secara ikhlas tanpa berpikir dan berhitung keuntungan semata,? tegas Penggagas pengembangan pertanian tanaman sorgum di Flores Maria Loretha di Surabaya, Senin (23/7/2018)
Wirausaha sosial atau sociopreneurship menjadi tema bahasan karena sejalan dengan tujuan program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM) yang diinisiasi Creative-Hub Fisipol UGM.
Program AKM diharapkan mampu mengurangi jumlah pengangguran terdidik atau sarjana pengangguran yang setiap tahunnya bertambah sekitar 60 ribu orang.
Kuliah umum yang merupakan agenda pertama AKM, diikuti 100 sarjana peserta AKM, mahasiswa UGM dan masyarakat umum. Para peserta AKM yang bakal diterjunkan menjadi pendamping para wirausahawan di berbagai desa di tanah air adalah mereka yang belum terserap di dunia kerja.
Sementara Pendiri Klinik Asuransi Sampah asal Malang, Gamal Albinsaid menambahkan, bahwa wirausahawan sosial harus menjadikan dampak sosial sebagai target dari usahanya.
?Bukan sekedar tentang personal profit atau keuntungan pribadi. Sebab alat ukur yang digunakan dalam sociopreneurship adalah nilai sosial dan bukan nilai uang,? kata Gamal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: