Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bappenas Ingin RPJMN 2020-2024 Adopsi Ekonomi Hijau

        Bappenas Ingin RPJMN 2020-2024 Adopsi Ekonomi Hijau Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro ingin Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sudah mengadopsi konsep ekonomi hijau, terutama dalam pembangunan rendah karbon.

        Bambang menjelaskan, Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) adalah dalam rangka penyiapan RPJMN 2020-2024 untuk pemerintah yang akan datang.

        "Kami akan berupaya maksimal agar RPJMN itu sudah mengadopsi Green Growth. Jadi inisiatif ini, kami harapkan menjadi bagian integral yang sudah masuk dalam RPJMN itu sendiri," ujar dia saat peluncuran Kemitraan PPRK Indonesia di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

        Ke depan, lanjut Bambang, ia mengharapkan tidak akan ada lagi isu mana yang harus diprioritaskan antara pertumbuhan ekonomi atau mengutamakan lingkungan hidup.

        "Kami ingin pertumbuhan ekonomi tercapai, pengentasan kemiskinan membaik, tapi saat yang sama tidak mengorbankan lingkungan hidup, dan kalau bisa lingkungan hidupnya juga dalam kondisi yang membaik," kata Bambang.

        Dalam rangka menyukseskan pembangunan rendah karbon di Indonesia, Bappenas menjalin kerja sama dengan mitra-mitra pembangunan. Tidak hanya berkolaborasi dengan Pemerintah Jerman, Inggris, Norwegia, Denmark, dan Jepang, PPRK Indonesia yang dipimpin oleh Bappenas juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi internasional, lembaga riset, dan sektor swasta.

        Di antaranya International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), New Climate Economy, WRI Indonesia, Global Green Growth Institute (GGGI), World Agroforestry Centre, ESP3 DANIDA Environmental Support Programme, System Dynamics Bandung Bootcamp, dan Sarana Primadata.

        Di samping itu, Kemitraan PPRK Indonesia mengajak tiga tokoh pembangunan nasional dan internasional untuk berperan sebagai Duta Pembangunan Rendah Karbon Indonesia, yaitu Boediono, Mari Elka Pangestu, dan Lord Nicholas Stern.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: